Salin Artikel

Aliansi Rakyat Bergerak Gelar Aksi Solidaritas Tragedi Kanjuruhan di Depan Mapolda DI Yogyakarta

Di dalam aksinya yang digelar di depan Mapolda DI Yogyakarta, Aliansi Rakyat Bergerak mendesak agar peristiwa yang menyebabkan ratusan jiwa meninggal dunia tersebut diusut tuntas.

Sekitar pukul 19.30 WIB, massa mulai berdatangan di depan Mapolda DIY. Setelah berkumpul, mereka kemudian menyalakan lilin dan berdoa untuk para korban di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Di dalam aksi solidaritas ini, massa dari Aliansi Rakyat Bergerak juga berorasi mendesak agar tragedi Stadion Kanjuruhan diusut tuntas. Tak hanya itu, beberapa orang dari massa aksi juga menulis dengan cat pilok warna hitam di tembok depan dengan tulisan "Pembunuh".

Massa aksi baru membubarkan diri dari depan Mapolda DI Yogyakarta sekitar pukul 22.30 WIB.

"Kita merasa di Stadion Kanjuruhan yang terjadi bukan hanya sebuah tragedi tetapi sebagai sebuah permasalahan kemanusiaan yang harus sama-sama kita respons," ujar Ye saat ditemui di depan Mapolda DIY, Rabu (6/10/2022) malam.

Ye menyampaikan, siapa pun yang menjadi pelaku dari tragedi di Stadion Kanjuruhan harus diadili secara tuntas dan bertanggung jawab secara penuh.

"Tidak melemparkan 'bola' kepada siapa pun. Karena kita tahu banyak sekali narasi-narasi yang keluar dari aparat pemerintah, baik kepolisian, PSSI, yang kemudian menyalahkan beberapa pihak padahal faktanya sejauh ini belum ada temuan-temuan yang secara spesifik," tegasnya.

Kejadian di Stadion Kanjuruhan, Ye menilai bukan sekadar pelanggaran SOP personel aparat keamanan. Namun menurut Ye, ada komando dalam aksi penembakan gas air mata. Sebab tidak mungkin anggota melakukan satu tindakan tanpa komando yang jelas.

Ye mengungkapkan statuta FIFA sudah sangat jelas. Di statuta FIFA institusi Kepolisian atau keamanan tidak boleh membawa gas air mata dan juga senjata api ke dalam stadion.

"Artinya tidak ada alasan banyak suporter yang masuk ke lapangan kemudian Polisi menggunakan gas air mata yang akhirnya menjadi salah satu penyebab kematian," urainya.

Sementara itu, Wales yang juga sebagai juru bicara Aliansi Rakyat Bergerak menuturkan aksi solidaritas digelar di depan Mapolda DIY sebagai bentuk ungkapan kesedihan yang ingin disampaikan.

"Kita turun ke sini pun, Kami pikir bahwa polisi sebagai pelaku utama dalam kejadian (Stadion Kanjuruhan). Makanya kami meminta untuk mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Karena Polisi lah, kemudian tragedi kemanusian terjadi dan memakan banyak korban, kita sangat bersedih," tandasnya.

Menurut Wales, korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan mencapai ratusan. Sehingga langkah pencopotan jabatan tidak cukup.

"Tidak cukup copot jabatan, ini persoalan kemanusiaan yang kemudian ada banyak orang tua yang kehilangan anaknya, banyak anak yang kehilangan bapaknya, dan itu tidak hanya bisa sebatas copot (jabatan), itu tidak adil, karena ini soal nyawa," ucapnya.

Aliansi Rakyat Bergerak juga menuntut agar PSSI bertanggungjawab atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"PSSI pun harus bertanggungjawab. Semua yang terlibat harus bertanggungjawab," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/06/122950978/aliansi-rakyat-bergerak-gelar-aksi-solidaritas-tragedi-kanjuruhan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke