Salin Artikel

Muhammadiyah Luncurkan Universitas Siber, Haedar: Muhammadiyah Masuki Era Baru

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan Universitas Siber Muhammadiyah.

Peluncuran universitas ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah telah memasuki era baru.

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Universitas Siber Muhammadiyah telah mendapatkan izin dari pemerintah.

Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti tatap muka langsung walaupun dengan cara virtual.

"Muhammadiyah sudah memasuki era baru," kata Haedar, Rabu (5/10/2022).

Menurut Haedar, dengan adanya kampus siber yang diluncurkan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat bahwa mendidik warga masyarakat bisa dengan cara tidak bertatap muka secara langsung.

Ditambah lagi, pada era pandemi selama 2,5 tahun masyarakat sudah mulai terbiasa dengan dunia virtual.

"Hal penting lainnya kita bisa mendidik warga negara kita bahkan elit bangsa untuk mulai mengembangkan pola pikir baru, di mana kita bisa hidup blended, tatap buka dan maya. Tapi itu nyata ada efisiensi ada flexibilitas dan mungkin tidak rawan korupsi," jelas dia.

Haedar mencontohkan bahwa dunia maya tidak rawan korupsi seperti para pejabat sudah tidak perlu lagi pergi ke suatu daerah untuk belajar sesuatu, belajar dapat dilakukan melalhi dunia maya sehingga dapat menghemat anggaran.

"Pejabat enggak harus pergi rombongan ke suatu daerah. Untuk hidup hemat, anggaran butuh penghematan. Karena setelah pandemi banyak masyarakat yang hidup susah," jelas dia.

Dia menambahkan, yang terpenting dalam hidup adalah mempraktikkan value agama, budaya, dan Pancasila.

Mengingat, pada awal 2022 Microsoft merilis hasil survei bahwa netizen Indonesia menjadi netizen dengan kesopanan yang rendah.

"Bangsa ini perlu bimbingan nilai agar kita tahu baik buruk pantas tidak pantas dan makna berbangsa dan bernegara," kata dia.

Dengan adanya Universitas Siber Muhammadiyah ini, pembelajaran menjadi tidak terikat ruang dan waktu, sehingga selain dapat mengajarkan nilai-nilai tak terbatas ruang waktu, biaya perkuliahan juga menjadi murah.

"Sangat murah, tidak sampai Rp 2 juta per semester, misalkan kan enggak perlu datang ke lokasi. Kendala kita kan dulu harus datang ke lokasi," ucapnya.

Haedar mengatakan, Bangsa Indonesia harus siap bersaing dengan bangsa lainnya mengingat potensi masyarakat Indonesia tak kalah dengan bangsa lainnya.

"Contohnya yang meng-hack KPU beberapa tahun lalu itu lulusan UMY. Tinggal kita arahkan, gunakan kemampuan teknologi untuk kemajuan," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/05/143353378/muhammadiyah-luncurkan-universitas-siber-haedar-muhammadiyah-masuki-era

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke