Salin Artikel

UGM Benarkan Salah Satu Guru Besarnya Jadi Korban Tewas Terseret Ombak di Gunungkidul

"Iya memang betul (Prof Samekto Wibowo meninggal dunia setelah terseret ombak)," ujar Ova Emilia ketika dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

Prof Ova menjelaskan, Prof Samekto Wibowo mengikuti acara reuni. Kegiatan reuni ini sudah berlangsung sejak kemarin.

"Itu angkatan 62 sampai 65, reuni angkatan. Itu FKKMK dokter-dokter itu dan kegiatannya sejak kemarin," ucapnya.

Peserta reuni ini kemudian jalan-jalan di Pantai Pulang Sawal, Kabupaten Gunungkidul. Kebetulan, ada alumni yang mempunyai vila di sana.

"Itu ya mau foto-foto lah. Mau foto-foto terus kemudian ada ombak, jatuh belum sempat (berdiri), ada ombak lagi terus keseret," tegasnya.

Prof Ova mengungkapkan sampai saat ini jenazah Prof Samekto Wibowo masih berada di RSUD Wonosari, Gunungkidul.

"Ini sementara di RSUD Wonosari, jadi ini masih koordinasi (untuk pemakaman), di mana dan kapan. Biasanya kalau ada guru besar biasanya ada penghormatan di Balairung, cuman belum tahu ini kan weekend, ini baru koordinasi," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pengunjung tewas karena terseret gelombang saat berkunjung di Pantai Pulang Sawal, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Sabtu (24/9/2022).

Berdasarkan keterangan Satlinas Wilayah II Gunungkidul, korban bersama rombongan datang ke Pantai Pulang Sawal, yang dikenal juga sebagai Indrayanti.

Saat di kawasan pantai, mereka melakukan foto bersama di bawah tebing sebelah kanan pantai Pulang Sawal sekitar pukul 11.00 WIB.

"Petugas SAR Satlinmas sudah mengimbau agar menepi, tetapi tidak dihiraukan," kata Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon Sabtu.

Benar saja, gelombang besar datang menghantam korban dan sempat terseret ke tengah. "Petugas SAR langsung memberikan pertolongan dan dibawa menepi," kata Suris.

Suris mengatakan, korban yang diketahui merupakan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) ini sempat ditemukan pingsan dengan kondisi mulut berbusa, diduga banyak meminum air laut.

Kondisinya yang semakin melemah membuat korban dirujuk ke Puskesmas Tepus.

"Namus korban semakin melemah, dan korban henti napas dalam perjalanan menuju Puskesmas Tepus. Jenazah langsung dibawa ke RSUD Wonosari," kata Suris.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/09/24/165809578/ugm-benarkan-salah-satu-guru-besarnya-jadi-korban-tewas-terseret-ombak-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke