Salin Artikel

Festival Komik Internasional di ISI, Ada Komik "Dunia Lain"

Ratusan komik dari berbagai negara ditampilkan dalam pameran "The 2022 International Comic and Sequiental Arts Festival" dengan tema "Kalabendu; Aftermath". 

"Pesertanya beragam, dari Indonesia dan luar negeri seperti Malaysia dan Australia. Jadi komikus dari dalam dan luar negeri hampir 500 karya dipamerkan," kata Kepala prodi (Kaprodi) DKV ISI Yogyakarta Daru Tunggul Aji saat ditemui wartawan di kampus ISI Yogyakarta, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Senin (19/9/2022).

Dijelaskannya, Kalabendu memiliki arti tersendiri. Kala sebagai representasi waktu dan bendu sebagai terjemahan belenggu, kesusahan, ikatan, keterbatasan. Sementara, aftermath diambil dari Bahasa Inggris yakni setelah kejadian atau pascakejadian.

Festival tingkat internasional ini digelar sebagai bentuk apresiasi masuknya komik di kurikulum 1994 dan pendidikan tinggi. Hal ini karena komik sendiri secara kurikulum pendidikan tinggi asal muasalnya dari DKV ISI Yogyakarta.

"Tujuan khusus selain merespon pascapandemi, kita juga mengapresiasi bagaimana komik itu dihadirkan bukan hanya sebagai hiburan atau hobi. Tapi komik juga sebagai ruang lingkup akademik," kata Daru.

Daru mengatakan, ada salah peserta yang memiliki karya yang unik tersebut, Indiria Maharsi dengan judul the Unseen Comic. Dalam komik ini pengunjung diajak melihat komik "dunia lain".

"Satu-satunya berbeda, kita bisa melihat komik dalam tanda kutip, dunia lain, jadi itu yang paling menarik di lantai 2," kata dia.

"Peserta banyak, (ada) ratusan, ada yang open call, dan undangan. Kalau yang undangan 50 (peserta). Jadi lebih ke open call, untuk tema umum tidak ada tema khusus," kata dia.

Salah satu peserta, Indiria Maharsi mengatakan, ada 9 karya yang tampil di festival kali ini sebagian besar berasal dari pengalaman pribadi.

Sebagai seorang indigo dirinya melewati pengalaman yang tidak banyak orang mengetahui, dan diterjemahkan dalam bentuk komik.

"Mengapa the unseen comic? Karena saya ingin mengungkapkan dunia-dunia yang tidak kasat dalam komik. Ini berdasarkan pengalaman saya di masa lalu sampai sekarang," kata dia.

"Banyak teman-teman bilang jangan hanya gambar saja tapi ada ceritanya. Karena itu yang paling pas medianya komik itu sehingga terbentuklah the unseen komic itu," kata Indiria. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/09/20/210623078/festival-komik-internasional-di-isi-ada-komik-dunia-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke