Salin Artikel

[POPULER YOGYAKARTA] Napi Wanita Asuh dan Susui Bayi di Dalam Penjara | Kisah Dusun "Mati" di Magelang

KOMPAS.com - M (21), warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saat ini tengah menempati Wisma Arimbi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B, Yogyakarta, di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.

Meski sedang dipenjara, tetapi M tak lupa mengasuh buah hatinya yang masih berusia lima bulan. Bayi itu turut dibawa ke dalam ruan tahanan.

Berita lainnya, sebuah dusun di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), ditinggalkan seluruh penduduknya.

Sejak dua tahun lalu, Dusun Puntingan seperti daerah mati. Di sana hanya menyisakan bangunan-bangunan tak terawat.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Selasa (7/9/2022).

Sudah empat bulan ini M menempati hotel prodeo. Selama di lapas, M turut membawa bayinya yang berusia lima bulan.

Karena mengasuh bayi, M yang dipenjara lantaran terjerat kasus penganiayaan ditempatkan di ruang tahanan lansia.

Di ruangan tersebut, M dan bayinya bisa tidur di atas tempat tidur kayu dengan kasur busa.

Untuk mengasuh putranya setiap hari, M turut dibantu seorang narapidana lansia.

"Di sini dia tidak rewel, hanya kemarin habis diimunisasi agak rewel. Ada oma (teman satu selnya) yang membantu," ujarnya, Selasa (6/9/2022).

Baca selengkapnya: Kisah Napi Wanita Asuh dan Susui Bayinya di Dalam Penjara, Dibantu Napi Lansia Urus Buah Hati

Dua tahun ditinggalkan para penghuningnya, Dusun Puntingan di Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, kini seperti daerah mati.

Saebani, Kepala Dusun Dlimas, dusun yang tak jauh dari Puntingan, mengatakan, sejak sekitar tahun 1985, masih terdapat 7-10 kepala keluarga (KK) yang menghuni dusun tersebut.

Namun, mereka satu per satu pindah ke dusun atau desa lain. Terakhir, ada satu keluarga yang bertahan di dusun tersebut sampai tahun 2020.

"Penghuni terakhir suami istri. Mereka hanya malam hari di rumah karena siang keduanya bekerja. Pada 2020, suami meninggal dunia. Tinggal istrinya seorang diri yang juga sakit, akhirnya pindah ke rumah anaknya di Dusun Koripan, Desa Dawung," ucapnya.

Menjadi daerah terbengkalai, sejumlah orang pernah mendatangi Dusun Puntingan untuk membuat konten-konten horor di media sosial.

"Iya pernah ada, orang yang datang tapi tidak lewat kami (Pemerintah Desa), mereka merekam untuk bikin (konten) YouTube. Saya juga tidak tahu apakah memang ada (mistis) ya, yang jelas setahu kami warga pindah karena ada merantau ke Sumatera, dusun lain, dan sebagainya," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Kisah Dusun Mati Puntingan Magelang yang Ditinggalkan Penduduknya, Kini Jadi Konten Horor di Medsos

Tarif bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Kabupaten Gunungkidul, DIY, terimbas oleh kenaikan harga BBM.

Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul Rakhmadian Wijayanto menuturkan, tarif tiket bus AKAP rata-rata naik sekitar Rp 20.000 dari harga sebelumnya.

"Sudah ada kenaikan, diharapkan jangan sampai ada persaingan harga tiket antar Perusahaan Otobus (PO)," tuturnya, Selasa.

Rahmat menjelaskan, kenaikan harga tiket bus AKAP ini memang kewenangan perusahaan otobus (PO). Sedangkan, dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) belum ada informasi lebih lanjut.

Ia juga berharap kenaikan ini tidak terlalu membebani pengguna jasa transportasi darat.

Baca selengkapnya: Harga BBM Naik,Tarif Bus AKAP di Gunungkidul Naik hingga Rp 20.000

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono; Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor: Khairina)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/09/07/054500878/-populer-yogyakarta-napi-wanita-asuh-dan-susui-bayi-di-dalam-penjara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke