Salin Artikel

Strategi Pekerja di Yogyakarta Siasati Pengeluaran Setelah BBM Naik

Warga Desa Hargobinagun, Kecamatan Pakem, yang bekerja di salah satu kantor agency di Kota Yogyakarta, Dika Prasetyo mengatakan kenaikan harga BBM memang cukup berat.

"Berat tapi kudu (harus) kuat, harus pintar-pintar mengatur keuangan. Harus irit dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting, tapi ya harus tetap menabung," ujar Dika Prasetyo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/9/2022).

Dika berangkat ke kantor dari rumahnya dengan menggunakan sepeda motor. Dalam seminggu, Dika mengeluarkan uang sekitar Rp 100.000 untuk mengisi bahan bakar motornya.

"Kalau sekarang bisa Rp 100.000 lebih, soalnya kan BBM naik," ucapnya.

Warga Pakem ini pun mau tidak mau harus lebih irit agar mengurangi pengeluaran. Sebelum berangkat kerja, Dika sarapan di rumah.

Saat siang hari, Dika memilih pergi ke angkringan yang harga makananya lebih murah untuk sekedar mengganjal perut. Sementara untuk air minum Dika membawa dari rumah.

Dika baru makan berat pada sore hari, setelah sampai di rumah usai pulang bekerja.

"Di angkringan beli nasi satu, gorengan empat, paling Rp 8.000 , tidak sampai Rp 10.000 , murah meriah. Minum kan bawa sendiri," tuturnya.

Strategi itu membuat Dika bisa lebih mengirit pengeluaranya. Sehingga bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lain atau ditabung.

Sementara itu, Elisabeth Rianisani Devi salah satu karyawan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta menyiasati pengeluaran dengan saat di kantor tidak membeli makan siang.

"Saya membawa bekal dari rumah untuk makan siang," ucapnya.

Selain itu, Elis juga memilih untuk mengurangi aktivitas keluar rumah dengan menggunakan sepeda motor. Sehingga lebih irit dalam pengeluaran untuk bahan bakar.

"Jadi tidak sampai (jarum indikator bensin) E saya sudah beli, kalau di E kan mengisinya jadi lebih banyak, paling seminggu dua kali (mengisi BBM). Pulang kerja juga langsung pulang ke rumah," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/09/06/095308478/strategi-pekerja-di-yogyakarta-siasati-pengeluaran-setelah-bbm-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke