Salin Artikel

Kisah Indah, Anak Loper Koran yang Lulus Cum Laude dari UGM

Indah merupakan anak pertama pasangan dari Muryadi Ilyas dan Giyanti. Muryadi berprofesi sebagai penjual koran, dan istrinya ibu rumah tangga sambil berjualan kayu, arang, hingga madu di rumah berwarna putih itu.

"Iya saya lulus jurusan Sastra Indonesia," kata Indah ditemui Kompas.com di rumahnya, Jumat (2/9/2022).

Memiliki orangtua yang profesinya tak lepas dari bahan bacaan, membuat Indah tidak asing dengan berita, cerpen, hingga novel. Sejak kecil, majalah yang dijajakan oleh Muryadi sering dibacanya, menjadikan dirinya senang membaca dan menulis cerita sejak dirinya duduk di bangku SMPN 1 Wonosari.

"Selain itu, Kompas Minggu kan ada cerpennya Mas, itu ya saya baca," kata dia.

Akhirnya masuk ke Sastra Indonesia UGM tahun 2018. "Masuk UGM itu dapat beasiswa Bidik Misi," kata dia.

Orangtuanya memersilakan dirinya memilih jurusan yang dikehendaki. Selama kuliah, dirinya tak pernah ada rasa malu ataupun minder terkait latar belakangnya. Selain kuliah. Indah juga aktif di kegiatan mahasiswa seperti Teater Terjal, dan kegiatan puisi di organisasi Lincak.

"Awalnya ada yang menanyakan kenapa memilih Sastra Indonesia. Mosok orang Indonesia memilih jurusan Sastra Indonesia. Padahal kan kegunaanya banyak," ucap Indah.

Selama kuliah di UGM, dirinya indekos di salah satu rumah kos di Jalan Kaliurang, Sleman. Kadang pulang ke Gunungkidul setiap akhir pekan. Namun saat banyak kegiatan dirinya dua pekan sekali pulang.

Akhirnya Indah menyelesaikan kuliah selama 4 tahun, dengan skripsi tentang album dari band Hindia ditinjau dari sosiologi sastra. Akhirnya indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,65, yang membawanya meraih predikat cum laude

"Selesai 4 tahun, kan sesuai dengan beasiswa. Selain itu juga tidak ingin membebani orangtua," kata dia.

Disinggung mengenai pekerjaan ke depan, Indah mengaku masih mencoba mencari perusahaan yang cocok dengan jurusannya.

Muryadi mengaku menyerahkan semuanya pada anaknya terkait pendidikan lebih tinggi. Dia tidak membatasi pilihan jurusan anaknya, asal bisa menikmati dan menyelesaikan dengan baik.

"Saya pasrah saja, yang jelas saya itu niatkan untuk mereka menempuh jenjang kelebih tinggi. Yang terpenting dia enjoy dan nyaman," kata Muryadi.

Sehari-hari sebagai loper koran di sekitar Wonosari, hingga kini masih memiliki pelanggan tetap. Ada ratusan orang setiap hari menunggu koran kirimannya.

"Sejak ada digitalisasi awalnya sempat ragu. Ternyata penurunannya (pembeli koran) hanya sedikit," kata dia.

Istrinya Giyanti saat ini membantu perekonomian keluarga, dengan berjualan kayu bakar, arang, hingga madu.

Uang hasil loper dan berjualan bisa digunakan untuk membiayai kuliah, dan sekolah anak keduanya yang kini duduk dibangku SMK.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/09/02/163557078/kisah-indah-anak-loper-koran-yang-lulus-cum-laude-dari-ugm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke