Salin Artikel

Kopi Ngalas Wadas Mendunia, Kini Terancam Punah karena Pertambangan

PURWOREJO, KOMPAS.com- Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah memang terkenal akan hasil alamnya seperti kopi, jahe, kemukus dan lain sebagainya.

Bahkan kopi hasil pertanian Desa Wadas makin mendunia setelah diperkenalkan dalam acara Feminist Convening On Food Sovereignty di Bangkok, Thailand.

Feminist Convening On Food Sovereignty diketahui adalah pertemuan para penggiat feminisme yang berkonsentrasi terhadap kedaulatan pangan.

Kopi Ngalas Wadas diangkat karena mayoritas petani kopi di Desa Wadas adalah perempuan.

Kopi olahan masyarakat Wadas dengan merk "Coffe Ngalas Wadas" ini dipamerkan dalam acara yang diselenggarakan oleh Asia Pasific Forum on Woman Law and Development (APWLD) pada Kamis (1/9/2022).

Salah satu Warga wadas, Siswanto mengatakan, UMKM Desa Wadas dengan produk kopi ini sengaja memakai nama "Ngalas" yang berarti hutan.

Hal ini juga bertujuan untuk memperjuangkan Hutan Wadas yang kini terancam tambang.

"Kopi Ngalas Wadas artinya kopi yang berasal dari Hutan Wadas. Kopi yang berjenis robusta tumbuh subur di hutan Desa Wadas berdampingan dengan tanaman lainnya," kata Siswanto.

Kopi di Desa Wadas dibudidayakan turun temurun dari nenek moyang hingga anak cucunya hingga saat ini dengan cara tradisional dengan prinsip lestari.

Produk UMKM kopi dari desa ini juga sudah banyak dikenal oleh masyarakat.

Penjualan produk UMKM Kopi Ngalas Wadas sudah menjangkau pasar yang luas sampai ke luar Kabupaten Purworejo Jawa Tengah seperti Yogyakarta, Solo, Magelang dan beberapa kabupaten sekitar Purworejo.

Siswanto menyebut, produk UMKM kopi di Desa Wadas terancam hilang karena lahan yang ada di desanya terdampak oleh pertambangan.

Sumber utama penghasil kopi di desa tersebut sebagian besar berada di lahan yang akan dijadikan tambang batuan andesit.

"Keberadaan Kopi Ngalas Wadas terancam punah seiring dengan rencana pertambangan quarry di hutan bukit Desa Wadas," katanya.

Hancurnya hutan di Wadas berarti hancur juga sumber kehidupan perempuan petani kopi Desa Wadas.

Kopi Ngalas Wadas saat ini sedang bertahan di tengah gempuran rencana pertambangan batuan andesit untuk konstruksi pembangunan Bendungan Bener.

"Kita menyayangkan produk UMKM kita akan hilang karena tambang," katanya

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/09/02/125826478/kopi-ngalas-wadas-mendunia-kini-terancam-punah-karena-pertambangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke