Salin Artikel

Suporternya Tewas Dikeroyok, PSS Sleman Kecam Penganiayaan dan Kawal Tuntas Kasusnya

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Seorang suporter PSS Sleman meninggal dunia setelah menjadi korban penganiayaan di palang pintu perlintasan kereta api di Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, pada Minggu (28/8/2022).

Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Andywardhana menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Aditiya Eka Putranda dan mengecam kejadian tersebut.

"Kami keluarga besar PSS turus prihatin dan berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu keluarga kami dari BCS yaitu saudara Aditya. Kami sangat menyesalkan dan mengecam kejadian ini kembali terulang serta akan mengawal hingga tuntas sampai pelaku diberikan hukuman yang setimpal," ujar Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Andywardhana dalam keterangan tertulis resmi klub yang diterima Kompas.com, Minggu (28/8/2022) malam.

Andywardhana menegaskan, tidak ada yang lebih berharga dibandingkan dengan nyawa.

Rivalitas di lapangan hanya 90 menit, setelah itu tetaplah suatu keluarga.

"Tidak ada yang lebih berharga dari sepak bola daripada nyawa itu sendiri. Tentu menjadi suatu impian dari kita semua dari PSS saya rasa juga dari klub lain bahwa rivalitas itu hanya ada di lapangan selama 90 menit, lalu setelah itu kita tetap sebagai suatu keluarga dan juga menjunjung tinggi sportivitas," ucapnya.

Dari informasi terakhir pihak kepolisian, pelaku pengeroyokan sudah tertangkap dan polisi sedang mendalami kasus tersebut.

"Dari kejadian sebelumnya, saya sudah tidak ingin ini terjadi kembali. Membayangkan bagaimana orangtuanya melepas anaknya untuk mendukung tim kebanggaan dan ternyata ia tidak pernah kembali membuat hati saya sangat teriris," urainya.

Andywardhana berharap pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku. Selain itu, Andywardhana kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Siapapun pelakunya, semoga pihak kepolisian bisa memberikan hukuman yang setimpal. Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran untuk kita yang cukup mahal," ungkapnya.

Andy, sapaan akrabnya, berharap agar dari kejadian ini suporter sepak bola di seluruh Indonesia bisa sadar dan hal serupa seperti ini tidak perlu terjadi lagi.

"Saya berharap dengan kejadian ini, seluruh suporter sepak bola di seluruh Indonesia bisa sadar dan membuka mata kalau sepak bola tidak lebih berharga daripada nyawa. Semoga kita bisa lebih baik lagi menata kekeluargaan di antara para suporter sepak bola di Indonesia," ujarnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/08/29/095252278/suporternya-tewas-dikeroyok-pss-sleman-kecam-penganiayaan-dan-kawal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke