Salin Artikel

Warga 9 Padukuhan di Sleman Terima Uang Ganti Rugi Jalan Tol, Lurah: Sebagian Beli Tanah Kembali

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan padukuhan di Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman yang terdampak pembangunan tol Yogya-Solo.

Pembayaran uang ganti rugi (UGR) pengadaan lahan Tol Yogya-Solo di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman telah memasuki tahap terakhir.

Ada sembilan padukuhan di wilayah Purwomartani yang terkena proyek jalan tol yakni Karanglo, Somodaran, Bayen, Babadan, Kadirojo I, Kadirojo II, Cupuwatu II, Temanggal I dan Temanggal II.

Pembayaran uang ganti rugi (UGR) pengadaan lahan tol Jogja-Solo di Purwomartani sudah dilakukan kesekian kalinya.

UGR kembali disalurkan untuk warga terdampak di dua padukuhan yakni Somodaran dan Babadan pada Kamis (25/8/2022).

Lurah Purwomartani Semiono mengatakan, ada lima padukuhan yang sudah selesai pembayaran ganti rugi.

"Kadirojo I, Kadirojo II, Cupuwatu II, Temanggal I dan Temanggal II, lima padukuhan yang sudah bayaran clear dulu. Itu sudah bayaran sekitar berapa bulan dan tahun yang lalu," ujar Lurah Purwomartani Semiono saat dihubungi, Jumat (26/8/2022).

Lurah Purwomartani Semiono menyampaikan salah satu tanah milik warga yang terluas terkena pengadaan lahan proyek jalan tol salah satunya di Padukuhan Bayen.

"Yang terluas untuk wilayah Bayen ada yang sekitar 1 hektar lebih ada," tuturnya.

Tanah milik warga di Padukuhan Bayen tersebut tidak hanya pekarangan, namun juga ada yang berupa sawah.

"(Ganti rugi yang didapat) ya tergantung nilai strategisnya ya, mungkin nilainya kalau itu misalnya dikalikan Rp 2,5 juta saja ya tinggal dikalikan saja, berapa miliar," tuturnya.

Menurut Semiono, uang ganti rugi (UGR) digunakan warga bervariasi. Namun, sebagian besar digunakan untuk membeli tanah kembali.

"Variatif, yang beli mobil ada, yang bikin rumah ada. Tapi sebagian besar untuk membeli tanah kembali," ungkapnya.

Warga membeli tanah kembali di daerah Purwomartani. Namun juga ada yang membeli tanah di daerah Kapanewon Berbah.

"Ada yang seputaran Purwomartani, ada yang masuk di Tirtomartani, yang masuk di Berbah juga ada," ucapnya.

Semiono mengungkapkan pemerintah desa sudah memberikan edukasi kepada warga agar memanfaatkan uang ganti rugi (UGR) dengan bijak.

"Setiap pembagian uang (ganti rugi) itu selalu saya berpesan agar jangan boros, yang sesuai kebutuhan. Karena pada dasarnya tanah yang diganti rugi itu sebagian besar adalah tanah warisan dari nenek moyangnya, bukan dari hasil pembelianya mereka. Itu sebagian besar, tapi ada sebagaian yang mereka beli," jelasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/08/26/194352378/warga-9-padukuhan-di-sleman-terima-uang-ganti-rugi-jalan-tol-lurah

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com