Salin Artikel

Remaja dari Seluruh Indonesia Berikrar Tak Menikah di Usia Muda

Hadir di acara ini antara lain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan para peserta di acara tersebut merupakan generasi muda yang menjadi penentu masa depan bangsa.

Para remaja inilah yang kelak akan melahirkan generasi bangsa berikutnya. Karenanya, Hasto mengapresiasi tekad para remaja untuk tidak menikah di usia muda muda.

"Adik-adik sudah berjanji tadi bahwa adik-adik tidak akan kawin muda, tidak akan kawin di luar nikah atau seks bebas dan tidak akan Napza," kata Hasto di Ballroom The Rich Hotel Yogyakarta, Minggu (21/08/2022) malam.

Hasto menjelaskan menikah di usia muda memiliki beberapa risiko. Mulai dari angka kematian bayi yang tinggi hingga stunting. Selain itu angka kematian ibu yang juga tinggi.

Disisi lain, menikah di usia dini rentan akan perceraian.

"Memang kawin muda itu belum mateng, akhirnya perceraian tinggi. Makanya harus dicegah. Jangan kawin terlalu muda, tapi juga jangan terlalu tua," ungkapnya.

Acara yang digelar tahunan ini dihadiri kurang lebih 1.000 peserta dari seluruh daerah di Indonesia. Lalu ada 68 duta Genre (Generasi Berencana) yang mewakili 34 provinsi yang ikut dalam pemilihan.

Melalui acara ini para remaja diajak untuk berdiskusi, belajar sehingga memahami tentang batas usia perkawinan, kesehatan reproduksi dan pentingnya pendidikan.

"Tujuannya untuk membuat role model anak-anak muda yang kreatif, inovatif, yang punya pemikiran maju dalam rangka untuk mempersiapkan masa depan. Fokusnya masa depan memang masa depan keluarga. Jadi bagaimana anak-anak remaja ini menjadi role model untuk menjadi keluarga ke depan sebetulnya," tuturnya.

Para remaja Duta Genre ini juga menjadi duta perubahan untuk teman sebaya mereka.

"Mereka yang bisa mendobrak perubahan di sesama mereka remaja itu. Dia harus bisa menjadi teman sebaya. Kalau saya menasehati mereka itu agak sulit diterima, tapi kalau yang menasehati temannya kadang-kadang sepele-sepele diterima dengan baik," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menuturkan bagi suatu bangsa sumber daya yang paling berharga bukan gas, atau pun minyak. Menurutnya yang paling berharga adalah sumber daya manusianya (SDM).

"Tidak ada satu pun negara yang maju tanpa sumber daya yang berkualitas. Artinya kalian, adik-adik duta Genre adalah pemegang tongkat estafet yang tentunya menjadi harapan kita semuanya," ungkapnya.

Gusti Ayu Bintang menyampaikan akan saling berkolaborasi antara Genre Indonesia dengan Kementerian PPPA demi di masa depan hadir anak-anak unggul yang sehat, cerdas, ceria.

Dia juga berharap agar tidak ada lagi kelahiran bayi-bayi stunting dan kekerasan terhadap anak maupun perempuan. Selain itu juga tidak ada lagi yang menjadi korban perkawinan anak ataupun kelahiran yang tak diinginkan.

"Anak-anak yang dilahirkan dan tumbuh di tengah-tengah keluarga kecil bahagia dan sejahtera, sebagai landasan terciptanya negara yang maju, tangguh, dan menjadi inspirasi bagi negara bangsa lain tentang mempersiapkan dengan sepenuh hati generasi penerusnya," tandasnya.

Kegiatan Apresiasi Duta Genre dan Jambore Kreativitas Remaja merupakan acara yang mempertemukan remaja usia 16-22 tahun. Kegiatan ini digelar rutin sejak 2010 sebagai wujud komitmen BKKBN dan Genre untuk meningkatkan kualitas remaja Indonesia.

Tahun 2022 ini, kegiatannya diperluas dengan adanya peluncuran Duta Genre di setiap desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/08/22/095037078/remaja-dari-seluruh-indonesia-berikrar-tak-menikah-di-usia-muda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke