Salin Artikel

Pencarian Pelajar Asal Semarang yang Terseret Ombak di Pantai Parangtritis Dihentikan

Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta Kamal Riswandi menyampaikan, upaya pencarian Catur Prasetya (17) yang terseret ombak di pantai Parangtritis sejak Senin pekan lalu, belum membuahkan hasil.

"Tim SAR Gabungan selama tujuh hari pencarian sudah memaksimalkan metode pencarian dengan menggunakan perahu jukung, jetski, penyisiran di sepanjang pantai hingga pencarian menggunakan drone. Namun korban belum juga ditemukan oleh Tim SAR Gabungan," kata Kamal dalam keterangan tertulis diterima Minggu petang.

"Hari ketujuh pencarian hari ini, pencarian satu orang wisatawan yang terseret ombak di pantai Parangtritis sore ini pukul 17.00 resmi kami tutup," kata dia.

Dijelaskannya, penutupan pencarian ini sesuai UU No 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan bahwa maksimal Operasi SAR adalah tujuh hari.

Namun demikian, meski operasi SAR gabungan ditutup, pihaknya masih berkoordinasi dengan SAR Satlinmas Wilayah I- V.

"Kami juga berkordinasi dengan Potensi SAR di wilayah Purworejo hingga kebumen. Kami Juga melakukan kordinasi dengan Kantor Basarnas Cilacap apabila diperairan cilacap ditemukan jenazah atau jasad di perairan cilacap untuk menginfoka ke Kantor Basarnas Yogyakarta," ucap Kamal.

"Penutupan operasi SAR ini juga sudah berkoordinasi dengan semua pihak, baik keluarga korban, masing-masing koordinator SAR gabungan," kata Kamal.

Teguh, salah satu keluarga Catur Prasetya, mengatakan, keluarga sudah menerima dan mengikhlaskan korban tidak ditemukan.

Pihak keluarga sejak awal kejadian ikut di posko Sar Gabungan di Pos SAR Satlinmas Wilayah III Bantul melihat sendiri bagaimana usaha dan Upaya Tim SAR Gabungan dalam melakukan pencarian.

"Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua Unsur Tim SAR Gabungan yang terlibat dalam pencarian keluarga saya," kata dia.

Sebelumnya, sebanyak dua orang wisatawan terseret ombak Pantai Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, DI Yogyakarta. Senin (15/8/2022).

Satu orang berhasil selamat, sedangkan satu wisatawan masih dalam pencarian petugas SAR Gabungan.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Bantul, Muhammad Arief Nugraha, menyampaikan, wisatawan asal SMK di Semarang, Jawa Tengah, berkunjung menggunakan sembilan bus ke Pantai Parangtritis, sekitar pukul 14.15 WIB.

Petugas yang berjaga sudah mengingatkan untuk tidak bermain air di sekitar palung laut. Namun, kedua orang korban, yakni Catur Prasteya (17) dan Guruh (17), warga Semarang, tetap bermain air.

"Karena terlalu asyik bermain air, kedua korban bermain terlalu ke tengah, kemudian terseret arus Palung laut," kata Arif dalam keterangannya kepada wartawan melalui telepon, Senin.

Petugas dan warga langsung menyelamatkan keduanya, tetapi hanya Guruh yang berhasil diselamatkan. 

"Satu korban berhasil selamat, sedangkan satu korban atas nama Catur Prasetya masih dalam proses pencarian," kata Arif. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/08/22/090142678/pencarian-pelajar-asal-semarang-yang-terseret-ombak-di-pantai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke