Salin Artikel

[POPULER YOGYAKARTA] Kepsek dan Guru Disanksi Buntut Kasus Siswi Diduga Dipaksa Berjilbab | Kisah Lagu "Ojo Dibandingke"

KOMPAS.com - Buntut kasus dugaan pemaksaan siswi memakai jilbab, tiga guru dan Kepala SMAN Banguntapan 1, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), disanksi.

Sanksi tersebut diberikan pada Kamis (18/8/2022).

Berita lainnya, lagu viral, "Ojo Dibandingke", ternyata terinspirasi dari kisah nyata.

Sang pembuat lagu, Abah Lala, menyebutkan bahwa lagu itu terinspirasi dari kisah asmara temannya.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pada Kamis.

Tiga guru dan Kepala SMAN Banguntapan 1, Bantul, disanksi buntut kasus siswi diduga dipaksa berjilbab.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya mengatakan, sanksi yang diberikan kepada Kepala SMA Banguntapan 1 berupa pernyataan tidak puas secara tertulis.

Untuk guru BK dan wali kelas mendapat sanksi teguran tertulis, sedangkan seorang guru BK lainnya disanksi teguran lisan.

"Kepala sekolah sanksinya pernyataan tidak puas secara tertulis karena itu paling berat, bebannya paling tinggi. Kemudian guru itu teguran tertulis dan teguran lisan, yang teguran tertulis guru BK dan wali kelas, teguran lisan guru BK satunya," ujarnya, Kamis.

Didik menuturkan, sanksi tersebut diberikan pada Kamis (18/8/2022). Menurutnya, sanksi itu sesuai dengan rekomendasi dari satgas penegakan disiplin aparatur sipil negara (ASN).

Baca selengkapnya: Ini Konsekuensi bagi Kepala Sekolah dan 3 Guru SMA Banguntapan 1 Usai Dapat Sanksi Pelanggaran Ketentuan Seragam

Lagu "Ojo Dibandingke" terinsipirasi dari kisah nyata. Hal ini dituturkan pencipta lagu dangdut tersebut, Abah Lala.

"Sing arep dipek bojo (yang mau dinikahi), ternyata dijodohkan dengan polisi. Dibanding-bandingne, tak kiro idaman jebulane geleman. Itu kisah nyata orangnya juga ada nih," ucapnya, Rabu (17/8/2022).

Musisi bernama asli Agus Purwanto itu menjelaskan, sejumlah bait dalam lagu viral tersebut ditemukan secara spontan saat ia sedang berkendara.

"Bait nomor dua kan ada kata kata, 'Tak oyako aku yo ra mampu (meskipun aku kejar aku juga enggak mampu), sak kuatku aku mencintaimu,' kan ada itu. Itu saya dapatkan saat saya baru perjalanan naik, pas di Boyolali," ungkapnya.

"Ojo Dibandingke" menjadi perbincangan usai dinyanyikan Farel Prayoga saat peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Baca selengkapnya: Kisah di Balik Lagu Ojo Dibandingke, Ternyata Terinspirasi dari Kejadian Nyata Getirnya Asmara

Warga Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DIY, memiliki cara unik untuk merayakan HUT ke-77 RI.

Mereka mengadakan jalan sehat menyusuri rute gerilya Jenderal Besar TNI (anumerta) Raden Soedirman, Kamis.

Para warga berjalan kaki mulai dari lapangan Cingkrang Hillss menuju Klumpit, Tanjakan Cingkrang, dan kembali lagi ke lapangan Cingkrang Hills. Jalan yang mereka lalui melewati perbukitan karst.

Dalam kegiatan jalan sehat itu, warga juga membuat replika tandu Jenderal Soedirman saat masa gerilya.

"Tadi total perjalanan sekitar 5 km, ada ribuan warga yang mengikuti kegiatan pagi ini," tutur Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tepus AKP Jarwanto, Kamis.

Baca selengkapnya: Unik, Warga Gunungkidul Ini Jalan Sehat Ikuti Rute Gerilya Jenderal Besar Soedirman

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo; Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Khairina, Reza Kurnia Darmawan, Ardi Priyatno Utomo)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/08/19/063800678/-populer-yogyakarta-kepsek-dan-guru-disanksi-buntut-kasus-siswi-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke