Salin Artikel

HUT Ke-77 RI di Tengah Laut, Cerita Petugas Pengibar Bendera dan Peserta Termuda

Upacara dimulai tepat pukul 10.00 WIB, yang diikuti potensi SAR hingga pelajar. Peserta upacara harus menyeberang menggunakan perahu karena arah sungai bawah tanah yang bermuara di Baron ke timur.

Setelah detik-detik proklamasi dengan dibunyikan sirine, lalu dilanjutkan dengan pengibaran bendera.

Tiga orang pasukan pengibar bendera, yakni Iswanto, Surono, dan Sumantoro langsung masuk ke dalam air.

Surono yang membawa bendera merah putih, tampak menggunakan satu tangan untuk membawa bendera. Tangan lainnya digunakan untuk berenang.

Anggota tim SAR itu menyelam ketika ada gelombang datang. Lalu menyusul ratusan peserta upacara lainnya.

Setelah berenang kurang lebih 15 menit, tiga orang pasukan pengibar bendera sampai di lokasi tiang bendera sekitar 200 meter dari bibir pantai.

Seluruh peserta lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Iswanto salah satu pengibar bendera mengaku bangga karena sejak awal tahun 2013 lalu selalu menjadi petugas pengibar bendera.

"Tadi berenang sekitar 200 meter menuju ke lokasi pengibaran. Tidak ada kesulitan yang berarti karena sudah terbiasa," kata Iswanto ditemui Kompas.com di pinggir pantai Baron Rabu (17/8/2022).

Dikatakannya, banyak peserta yang gagal menembus sampai sekitar lokasi pengibaran karena tidak mengetahui teknik berenang di lautan.

"Kebanyakan saat gelombang datang ditabrak jadi sudah kecapekan," kata Iswanto.

Kasatpol PP DI Yogyakarta Noviar Rahmad yang menjadi inspektur upacara mengatakan, upacara di tengah laut ini sebagai wujud mensyukuri potensi laut yang ada di DIY.

"Setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi hari ini dilaksanakan lagi," kata Noviar.

Dia menyatakan, upacara di tengah laut ini juga mewujudkan visi dan misi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bahwa Laut Selatan sebagai pintu gerbang atau halaman.

"Upacara ini mengingatkan masyarakat kita memiliki laut yang luas. Harus dijaga dengan baik," kata dia.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdianto menambahkan, upacara HUT Ke-77 RI di pantai Baron sudah dilaksanakan sejak 2013 lalu.

"Semoga membawa dampak baik bagi wisatawan. Hari ini ada ratusan peserta," kata Suris.

Salah satu peserta termuda yakni Neisya usianya baru 7 tahun sempat berenang sampai ke tengah-tengah, karena sering tertabrak peserta lainnya.

"Tadi sempat sampai tengah, tetapi banyak peserta dewasa sering tertabrak. Saya enggak tega," kata Agus, ayah Neisya.

Agus yang juga relawan Save Rescue Gunungkidul ini mengatakan, anaknya sering berenang di lautan sejak kecil.

"Sudah terbiasa berenang di laut seperti di Pantai Ngrenehan," kata Agus.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/08/17/162816178/hut-ke-77-ri-di-tengah-laut-cerita-petugas-pengibar-bendera-dan-peserta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke