Salin Artikel

Sambut HUT RI, Ada yang Borong Batik Merah Putih Pemuda Desa untuk Festival di Australia

Pengusaha muda batik Hanang Mintarta menceritakan, batik yang keindonesiaan seperti ini dicari pada bulan Agustus, bahkan dibeli sampai ke mancanegara.

Hanang mengungkapkan, seorang pelanggan lama memborong 40 kain batik corak murah putih di galeri Banyu Sabrang di Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Batik ini sebenarnya sederhana berupa permainan warna merah dan putih namun banyak corak abstraknya. Dibeli awal Agustus, batik lalu dibawa untuk sebuah festival HUT RI di Australia.

“Pelanggan lama yang tinggal di Australia ini adalah orang Jogja yang mendapat orang Australia. Dia memesan batik merah putih untuk dibawa ke sana, dipakai ketika merayakan kemerdekaan 17 Agustus di sana,” kata Hanang, Selasa (9/8/2022).

Pembelian batik menurut Hanang jadi gambaran bahwa permintaan batik terkait kemerdekaan meningkat di Agustus. Banyu Sabrang sudah memproyeksi peningkatan ini berkaca dari tahun-tahun sebelumnya.

Tidak hanya yang Merah Putih, tetapi juga beberapa batik bercorak keindonesiaan lain, seperti motif kepulauan Indonesia hingga motif burung Garuda.

Batik merah putih tampak sederhana. Sementara batik Garuda dan kepulauan banyak bermain warna. Mereka dikombinasi dengan beberapa motif yang sudah jamak dikenal, seperti beras wutah, kawung, galaran, atau motif khas Banyu Sabrang sendiri seperti poeleng, acar timun sampai sisik gulu merak. "Kami aplikasikan ke baju, jaket dan topi," kata Hanang.

Lembar kain dari katun berukuran 2×1,15 meter. Harganya minimal Rp 150.000 per lembar untuk corak sederhana, seperti merah putih saja. Semakin tinggi tingkat kesulitannya harga pun semakin mahal.

Sambut HUT RI, rumah batiknya memproduksi di awal Juli, lalu batik motif khas ini diluncurkan pada pertengahan Juli. Kemudian, mereka menggenjot pemasaran hingga akhir Juli, lewat satu toko dan beberapa toko online maupun media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Kalangan anak muda yang berburu batik

“Mereka memburu, baik ikon Indonesia maupun warna merah putih. Efek pemasaran kami ternyata cukup bagus,” katanya.

Penjualannya tidak hanya dalam negeri, tetapi bisa merambah Malaysia, Australia hingga Dubai.

Seorang calon pembeli, Harun warga Kapanewon Galur, ditemui di galeri Banyu Sabrang. Harun berniat membeli kain batik yang cocok dipakai sekeluarga pada beberapa kegiatan di desanya menjelang HUT RI.

Harun berniat memiliki batik sarimbit. Menurutnya, batik abstrak terkesan dinamis, cocok untuk anak muda seperti dirinya. 

“Batik yang cocok dipakai anak muda. Kami mau bikin batik sarimbit,” kata Harun.

Lendah merupakan sentra batik di Kulon Progo. Puluhan pembatik berkarya di sana. Industri ini naik daun antara 2008-2010, banyak ditemui di Kalurahan Sidorejo, Kalurahan Gulurejo, dan Kalurahan Ngentakrejo.

Ribuan orang menggantungkan hidup pada industri ini. Di Lendah, mereka hanya memproduksi batik tulis dan cap. Tidak ada batik printing.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/08/10/122134278/sambut-hut-ri-ada-yang-borong-batik-merah-putih-pemuda-desa-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke