Salin Artikel

Sebanyak 41 Pendorong Gerobak Malioboro Jadi Petugas Kebersihan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 41 pendorong gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro diberi pekerjaan lain yakni sebagai petugas kebersihan di sumbu filosofis.

Sebab, setelah PKL Malioboro dipindah para pendorong gerobak kehilangan pekerjaannya.

Ketua paguyuban pendorong gerobak PKL Malioboro Kuat Suparjono mengatakan, sebanyak 41 anggotanya telah menandatangani kontrak sebagai petugas kebersihan hingga Desember mendatang.

"Di bawah Kundha Kabudayaan, teman-teman senang ada penyambung ekonominya. Total ada 41," kata dia, Senin (25/7/2022).

Ia menambahkan tidak semua anggotanya mau menjadi petugas kebersihan, karena beberapa sudah ada yang alih profesi di bidang transportasi, ada juga yang menolak karena faktor usia, dan ada yang pulang ke kampung halamannya.

"Pekerjaan kita dibagi mulai dari Tugu Pal Putih, sampai titik nol kilometer Kota Yogyakarta. Cara kerja kita pake shift," katanya.

Dengan diberikan pekerjaan ini, menurut Kuat, sudah cukup memuaskan bagi para pendorong gerobak mengingat banyak pendorong gerobak yang kehilangan pekerjaannya.

Ia menambahkan, dengan bekerja model shift membuat para pedagang dapat bekerja dibidang lainnya seperti berjualan.

"Bisa disambi juga ada yang nyambi jualan bakso tusuk, kalau saya shift pagi dari jam 05.00 sampai jam 14.00, setelah itu saya kerja lainnya sebagai penjaga kos-kosan," ujar dia.

Kuat mengungkapkan bekerja sebagai petugas kebersihan ia bersama kawan-kawan digaji sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

"Desember dilihat dievaluasi kalau bagus tahun depan bisa kontrak lagi. Kita mulai Juni sampai Desember, ke depannya kontrak per tahun," ujarnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan, dirinya belum mengetahui bahwa para pendorong gerobak telah mendaparkan pekerjaan baru yakni sebagai petugas kebersihan.

"Artinya nanti berkaitan dengan itu kami kan juga harus berkoordinasi dengan Pemda DIY," kata dia.

Sumadi mengaku akan berkoordinasi dengan jajarannya terlebih dahulu terkait pendorong gerobak PKL Malioboro yang menjadi petugas kebersihan.

"Itu kan pendorong gerobak yang di teras itu kan. Nah saya juga belum tahu tentang itu. Baru saja, nanti saya tak komunikasi dengan teman-teman dulu," jelasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/07/25/172426878/sebanyak-41-pendorong-gerobak-malioboro-jadi-petugas-kebersihan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com