Salin Artikel

Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo Akan Lewati 17 Desa di Kulon Progo

Konsultan perencanaan pembangunan jalan tol mulai menginventarisasi semua persimpangan tidak sebidang dengan jalan kabupaten, jalan desa, hingga saluran irigasi di wilayah Kulon Progo yang diperkirakan terdampak pembangunan.

“Inventarisasi sekaligus mendesain bangunan agar jalan, saluran irigasi maupun infrastruktur lain tetap berfungsi dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kulon Progo, Gusdi Hartono di ruang kerjanya, Jumat (15/7/2022).

Belasan desa Kulon Progo yang dilintasi itu berada dalam enam Kapanewon atau kecamatan. Di antaranya Kapanewon Sentolo, Nanggulan, Pengasih, Wates, Kokap dan Kapanewon Temon.

Desa-desa itu adalah Kalurahan Banguncipto dan Kaliagung yang berada di Sentolo. Kemudian di Kapanewon Nanggulan ada Kalurahan Donomulyo, sedangkan Kapanewon Pengasih melewati Kalurahan Pengasih, Karangsari dan Sendangsari. Jalan tol juga akan melintas Kelurahan Wates di kecamatan Wates.

Di Temon, jalan tol akan lewat Kulur, Kaligintung, Temon Wetan, Temon Kulon, Karangwuluh, Sindutan, Kebonrejo dan Janten. Sedangkan di Kapanewon Kokap terdapat kalurahan Hargorejo dan Hargomulyo.

Namun demikian, semua masih menunggu diterbitkannya izin penetapan lokasi (IPL).

“Kalau bicara desanya itu 17 desa, ini yang ada di Kulon Progo. Ini baru draf-nya tapi pastinya setelah ada IPL, estimasinya inilah kira-kira," kata Gusdi.

Di tengah menunggu IPL Jalan Tol Yogyakarta – YIA, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Solo - Yogyakarta – YIA PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) melalui konsultan perencanaan pembangunan melakukan audiensi ke Pemkab Kulon Progo membahas perkembangan rencana pembangunan, Kamis (14/7/2022) kemarin.

Kepala Bidang Bina Marga Nurcahyo Budi Wibowo mengungkapkan, Pemkab menyampaikan masukan dalam pertemuan itu. Intinya, infrastruktur jalan, saluran irigasi maupun infrastruktur lain bisa dibangun disesuaikan dengan topografi.

“Kami menyampaikan terkait persimpangan. Kalau jalan desa 7 meter lebarnya, jalan kabupaten sekitar 9 meter, pedestarian tiga meter, lebar jalan provinsi (jalan poros kabupaten). Semua terkait itu,” kata Nurcahyo.

Dari pertemuan tersebut terungkap juga berbagai rencana. Salah satunya terkait IPL terbit di 2022 lalu dilanjutkan pengadaan tanah berlangsung di 2023.

Lalu pembangunan tol berlangsung hingga 2025. Pelaksanaan uji coba jalan akan berlangsung hingga 2027.

“Benar-benar (sebagai tol) setelah tahun itu,” kata Nurcahyo.

Sementara itu, konsultan pembangunan jalan tol mulai turun ke lokasi-lokasi terdampak. Salah satunya di Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih.

Salah satu lokasi terdampak tol berada di Pedukuhan Jamus, Pengasih. Dukuh (kepala dusun) Jamus, Priyo Leksono mengungkapkan, konsultan pembangunan jalan tol sempat meninju lapangan untuk melihat beberapa titik yang akan dilewati tidak sebidang di Pengasih.

Hasil pendataan, jalan tol melewati sebagian wilayah Jamus.

“Di Pengasih ada sekitar 38 titik jalan kabupaten, jalan desa dan saluran irigasi yang diperkirakan terkena jalan tol. Beberapa hari lalu sudah ada konsultan jalan tol yang melakukan pendataan ke Pengasih,” kata Priyo.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/07/15/233928078/pembangunan-jalan-tol-yogyakarta-solo-akan-lewati-17-desa-di-kulon-progo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke