Salin Artikel

Pemkot Magelang Uji Laboratorium Air Sungai yang Mendadak Berbusa hingga Sebabkan Ribuan Ikan Mati

MAGELANG, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Jawa Tengah, telah mengirim sampel air dari Sungai Gandekan, Keluarahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang, Kota Magelang, Jawa Tengah, yang diduga tercemar limbah kimia.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLH Kota Magelang Irwan Adhie Nugroho mengatakan, sampel air dikirim ke laboratorium di Yogyakarta, Jumat (15/7/2022). 

Langkah ini untuk mengetahui indikasi dan kandungan air yang dipenuhi busa mirip sabun.

Akibat pencemaran ini, organisme dan ribuan ikan budidaya warga setempat mati sejak Kamis (14/7/2022).

”Sampel sudah dikirim, tapi kami tidak boleh gegabah. Kami harus menunggu hasil kepastian investigasi ini rampung dilakukan dan ada bukti dari cek laboratorium,” ujar Irwan, di kantornya, Jumat (15/7/2022). 

Sejauh ini, Pemkot Magelang bersama Polres Magelang Kota masih menyelidiki penyebab pasti tercemarnya teknis irigasi Sungai Gandekan yang mengakibatkan para peternak ikan di kawasan selatan Kota Magelang itu rugi besar.

Pihaknya menelusuri titik hulu aliran air yang mengeluarkan busa. Didapati bahwa titik pencemaran sungai berada dekat dengan sebuah pabrik di kawasan Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan. 

Irwan mengakui, sejauh ini banyak yang berasumsi sumber limbah berasal dari sabun pabrik tersebut. Tapi pihaknya enggan menyimpulkan sebelum ada hasil investigasi.

”Tentunya tidak elok jika harus menyimpulkan terlalu dini. Secara prinsip perushaan tersebut sudah kami hubungi, dan mereka sangat kooperatif," kata Irwan. 

Menurutnya, analisa dampak lingkungan dari pencemaran air Sungai Gandekan, membutuhkan data-data valid tidak sekadar asumsi dan dugaan. 

“Harus dibuktikan berdasarkan kajian laboratorium. Kita tidak bisa sepihak. Nunggu hasil investigasi selesai. Setelahnya, 10 hari seusai investigasi baru akan tuntas secara keseluruhannya,” ucapnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono mengaku, sudah menerjunkan tim khusus untuk mengungkap penyebab matinya ribuan organisme di sepanjang aliran sungai Gandekan. 

Ia berharap warga tetap tenang, meskipun ancaman gagal panen sudah di depan mata.

”Ini baru proses investigasi dan penyelidikan. Nantinya, kalau sudah ketemu akar masalahnya, baru kita bahas soal solusinya. Saya harap warga tetap tenang,” ujarnya.

Dirinya tidak menampik, sebagian kelompok tani binaan Pemkot Magelang maupun pribadi terpaksa merugi karena gagal panen.

Namun pemerintah akan terus mengupayakan agar warga mendapatkan kembali hak-hak mereka.

”Saya kira ini accident (kecelakaan) yang tidak disengaja, sehingga cara menyikapinya pun harus berbeda,” tanda Joko. 

Diberitakan sebelumnya, warga diresahkan dengan limbah mirip busa sabun yang mencemari sungai Gandekan di wilayah Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah. 

Video keberadaan limbah itu pun beredar luas di media sosial sejak Kamis, (14/7/2022) malam. 

Akibat limbah itu, organisme dan ribuan ikan budidaya warga mati mendadak sehingga terancam gagal panen. 

Pantauan di lapangan, busa-busa putih masih menumpuk dan mengalir di sepanjang sungai, pada Jumat (15/7/2022) siang.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/07/15/190945778/pemkot-magelang-uji-laboratorium-air-sungai-yang-mendadak-berbusa-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke