Salin Artikel

Yogyakarta Bakal Miliki Sentra Budaya di Malioboro

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kota Yogyakarta bakal memiliki sebuah lokasi sebagai sentra budaya yang diberi nama Jogja Planning Galery.

Kawasan tersebut rencananya dibangun di sekitar Malioboro, memanfaatkan gedung DPRD DIY dan lokasi yang saat ini digunakan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro yakni di Teras Malioboro 2.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, pihaknya telah membuat sayembara desain awal dari sentra budaya tersebut.

Hingga saat ini, sudah ada 118 peserta yang ikut dalam sayembara tersebut.

Rencananya, besok akan diumumkan sebanyak 3 pemenang dari sayembara desain itu.

Sultan mengatakan, Jogja Planning Galery tidak bisa dibangun pada tahun ini, karena masih banyak yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Pertama adalah memindahkan DPRD DIY dan memindahkan PKL Malioboro dari Teras Malioboro 2 ke bagian utara Teras Malioboro 1.

"Dibangun kapan, kalau tahun ini enggak mungkin. Tapi, harapan saya, kami berikan waktu 2 tahun. Jadi, tahun depan belum mungkin 24 (2024) atau 25 (2025) karena DPRD-nya harus pindah dan teras 2 pindah," ujar Sultan, saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, pada Senin (11/7/2022).

Sultan menuturkan, tahun depan rencananya Pemerintah DIY akan membangun bagian utara Teras Malioboro 1. Langkah selanjutnya adalah mengosongkan DPRD DIY.

"Sebelum kosong (DPRD) itu mungkin PU sudah mengajukan Detail Engineering Design (DED)," ujar Sultan.

Sultan menyampaikan untuk sayembara yang telah digelar pengumuman pemenang dilakukan pada esok hari.

Ia berharap, dari ketiga desai tersebut, nantinya dapat dikolaborasikan untuk membangun Jogja Planning Galery (JPG).

"Tapi, berapapun dia juara, kami harapakan besok bisa menyelesaikan tahap akhir desain akhir dari mereka bertiga itu bergabung. Harapan saya ikut mewarnai ketiga gambar itu menjadi satu kawasan yang kami kembangkan," papar dia.


Sultan berharap, dengan pembangunan JPG di kawasan Malioboro, JPG bisa menjadi pusat budaya di Kota Yogyakarta.

"Harapan saya jadi pusat budaya di kawasan Malioboro, jadi DPRD bisa diubah jadi tempat pentas walaupun ada keterbatasan. Nanti bisa jadi galeri yang sisi utara. Kami kan enggak punya galeri untuk Jogja," kata Sultan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral Anna Rina Herbranti mengatakan, terkait anggaran, sampai saat ini belum diputuskan berapa anggaran untuk membangun JPG.

"Anggaran belum karena sekarang baru basic design kami sayembarakan dan kami dapat masukan dari masyarakat luas dan yang memasukkan karya 118 yang masuk dinilai ada 63 karya lalu diambil 3 besar oleh dewan juri dan hari ini penetapannya dan akan kami umumkan besok. Besok ngarso dalem sendiri yang akan menyerahkan hadiahnya," kata dia.

Dia mengatakan, saat ini, proses pembangunan masih panjang setelah menentukan basic design barulah membuat DED.

"Basic design nanti ada DED. Jadi prosesnya cukup panjang," kata dia.

Ia menambahkan, dari 3 besar yang masuk adalah desainer dari Jakarta dan 2 orang dari Bali.

"Juara 1 Rp 250 juta, 2 Rp 100 juta, dan 3 Rp 50 juta. Kami kerja sama dengan IAI mengadakan sayembara dari Maret sampai sekarang besok pengumuman," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/07/11/163124378/yogyakarta-bakal-miliki-sentra-budaya-di-malioboro

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke