Salin Artikel

3 Penganiaya Driver Ojol dan Pengunjung Warung Makan di Babarsari Yogyakarta Ditangkap Polisi

Kini, kepolisian memburu satu pelaku lagi yang masih di bawah umur, dan statusnya kabur setelah mengeroyok.

Kapolsek Depok Barat, AKP Mega Tetuko mengatakan pihaknya langsung mendatangi TKP usai menerima laporan.

"Kami terlebih dahulu menolong korban, kemudian kami bawa ke rumah sakit. Baru setelah itu kami mengamankan pelaku," ujar Mega dalam konferensi pers, Jumat (8/7/2022).

Mega Tetuko berujar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saksi-saksi kejadian juga telah dimintai keterangan.

"Kita melakukan pengungkapan terkait kejadian ini. Beberapa pelaku juga sudah kita amankan termasuk barang bukti yang ada," tegasnya.

Adapun ketiga pelaku yang ditangkap masing-masing HRF (26), warga Tambakbayan, Depok, Sleman, TPP (24), warga Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, dan IJG (20), juga warga Tambakbayan. Ketiganya merupakan juru parkir (jukir).

Satu orang pelaku lagi berinisial F (17), warga Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman saat ini masih dalam pencarian.

Kanit Reskrim Polsek Depok Barat, Iptu Matheus Wiwit menambahkan, awalnya korban AP yang merupakan driver ojol sedang mencari restoran sesuai pesanan.

Ketika sudah mendekati toko yang dituju, para pelaku ternyata juga datang menggunakan motor sehingga mereka nyaris bertabrakan.

"Sehingga menimbulkan kesalahpahaman yang menyulut emosi para pelaku, dan mengakibatkan penganiayaan secara bersama-sama atau pengeroyokan," tuturnya.

Tak hanya AP, para pelaku juga melakukan pengeroyokan terhadap korban MY yang merupakan pengunjung salah satu warung makan.

Saat itu, MY yang berada di seberang jalan melihat kejadian penganiayaan terhadap AP. MY lantas merekam kejadian penganiayaan tersebut. Pelaku yang melihat tidak terima karena direkam dan mengeroyok MY.

"Saat peristiwa melakukan perekaman atau memvideo dengan HP yang membuat para pelaku tidak terima sehingga terjadi pemukulan lagi," tuturnya.

Akibat peristiwa tersebut, korban AP mengalami lebam dan robek di bawah mata kanan. Kemudian bibir bengkak. Sedangkan korban MY mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Satu korban masih opname di rumah sakit dan belum bisa kita mintai keterangan. Baru kemarin itu sadar," urainya.

Matheus menyampaikan peristiwa penganiayaan ini tidak ada kaitan dengan kejadian kericuhan di Babarsari beberapa waktu lalu.

Dari peristiwa tersebut Polisi mengamankan barang bukti berupa satu kursi, satu helm, rompi parkir, dan topi.

"Pasal kita sangkakan 170 secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang atau orang. Dan atau 351 ancaman 7 tahun," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/07/08/191746478/3-penganiaya-driver-ojol-dan-pengunjung-warung-makan-di-babarsari

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com