Salin Artikel

[POPULER YOGYAKARTA] Investasi Abal-abal TKW di Kebumen | Pasangan Menggelar Pernikahan di Metarvese

1. Investasi abal-abal Mantan TKW di Kebumen

FT alias Fitri Crypto (36), warga Desa Krandengan, Kecamatan Puring, Kebumen, Jawa Tengah ditangkap atas kasus investasi abal-abal dengan investasi kripto atau uang digital.

Tersangka FT menjanjikan keuntungan 5 persen dari setiap uang yang diinvestasikan korban setiap 10 hari sekali.

FT mengaku, uang dari investor digunakan untuk membeli sejumlah properti seperti tanah dan ruko serta barang mewah lainnya.

FT adalah mantan tenaga kerja wanita atau TKW. Ia bekerja di Hongkong sejak tahun 2017 hingga 2021.

Selama itu sudah ada 2.800 investor yang bergabung dan menyetorkan uang padanya.

Deposit yang paling kecil adalah Rp 1 juta dan terbanyak hingga Rp 2 miliar. Total sekitar Rp 200 miliar yang sudah masuk ke rekening FT.

Namun, ada yang unik dengan pernikahan yang akan digelar tersebut. Pernikahan Oscar dan Erlinda akan digelar menggunakan metaverse.

Nantinya para tamu undangan diberikan tautan yang bisa diakses. Para tamu undangan bisa memilih menu pada laman yang disediakan.

Tamu bisa memilih untuk streaming video hingga menikmati pernikahan dengan metaverse.

Dalam tautan tersebut tamu undangan bisa turut menyapa pengantin melalui buku tamu yang disediakan di awal halaman metaverse pernikahan.

"Ada semacam website kita bisa lihat prosesi acaranya. Kemudian story dari pernikahan ini terkait kedua pengantin dengan tampilan 360 derajat bisa merasakan vibesnya," ujar kolega mempelai, Arief Faqihudin.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (30/6/2022). Saat itu Pusdalops BPBD Bantul mendapat telepon dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS PKU Muhammadiyah Bantul .

Pihak rumah sakit meminta tolong untuk memotong cincin yang tersangkut di alat vital seorang pemuda.

Proses evakuasi berlangsung cukup lama, sekitar satu jam karena cincin yang tersangkut terbuat dari monel.

"Soalnya monel itu ulet, kalau besi atau emas malah mudah, jadi kalau monel harus dipotong di dua sisi. Kalau emas cukup satu sisi sudah bisa direnggangkan. Monel tidak bisa, harus dipotong dua sisi baru bisa dilepas,jadi memang agak lama," Koordinator Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul , M Khamdani dikutip dari Tribun Jogja.

Ia adalah anggota Bhabinkamtibmas Tegalpanggung, Danurejan, Kota Yogyakarta Aipda Dwi Cipto. Ia terlihat menitikkan air mata saat keduanya dibilas oleh bicah usia 13 tahun, Akbar Eka Riyadi Santoso.

Saat diwawancara, Aipda Dwi Cipto, mengakui bahwa dia merasa terenyuh saat Akbar Eka Riyadi Santosa tiba-tiba mendekat kepadanya, lalu memeluk dan membasuh kedua kakinya.

Peristiwa tersebut terjadi saat wisuda siswa-siswi SD Widoro, Tegalpanggung, Danurejan.

Aipda Dwi bercerita bocah 13 tahun itu bukan anaknya. Ia bercerita memberikan perhatian kepada Akbar karena bocah 13 tahun itu sempat tak sekolah.

Saat itu sang ibu kandung Akbar sakit hingga akhiranya meninggal dunia. Aipda Dwi kemudian membantu Akbar dan perawatan sang ibu yang saat itu sedang sakit.

Hingga akhirnya saat wisuda, Aipda Dwi datang ke sekolah karena wali Akbar tidak ada. Sang ibu meninggal dan ayahnya kerja serabutan di luar negeri.

"Entah dia spontan apa bagaimana, tiba-tiba Akbar datang ke saya. Dia membasuh kaki saya. Karena walinya gak ada. Ibunya meninggal, ayahnya serabutan di luar
kota. Saya ikut menangis saat itu," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Rachmawati, Robertus Belarminus)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/07/03/061200678/-populer-yogyakarta-investasi-abal-abal-tkw-di-kebumen-pasangan-menggelar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke