Salin Artikel

Kronologi Siswa SMP Gunungkidul Diculik dan Dianiaya karena Dituduh Curi Tabung Elpiji

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (20/6/2022) dini hari.

Sementara itu video penganiyaan yang dialami YTL menyebar melalui aplikasi percakapan.

Peristiwa tersebut berawal saat YTL merapikan masjid usai acara shalawat pada Senin dini hari. Ia kemudian dijemput temannya untuk membeli bensin.

Ternyata ajakan tersebut hanya jebakan. Di tengah jalan, mereka dicegat warga dan YTL dibawa ke sebuah rumah.

Di rumah tersebut sudah ada 7 orang dan salah satunya menginterogasi YTL terkait pencurian tabung gas elpiji yang tidak ia lakukan.

Hal tersebut diceritakan Ribut Jemani, orangtua YTL saat ditemui di rumahnya pada Selasa (21/6/2022).

"Di sana anak saya harus mengakui perbuatan yang tidak dilakukan karena banyak orang. Anak saya ketakutan. Dalam pengakuan jualnya ke mana, dia tidak tau, wong dia tidak mencuri," kata Ribut.

Ia mengatakan sampai saat ini terdapat luka di wajah anaknya terutama di bagian hidung.

"Saat itu dilakukan pemukulan oleh orang itu," kata dia.

YTL mengaku dipukul beberapa kali oleh seorang warga yang menanyai tentang pencurian itu.

"Kanan 3 kali, kiri 3 kali. Sama dijambak," kata dia,

Terkait kasus tersebut, Ribut mengaku sudah melaporkannya ke Polres Gunungkidul.

"Saya cuma minta keadilan pelaku dihukum. Kemarin saya laporkan ke Polres Gunungkidul. Hari ini saya dipanggil ke Polres untuk dimintai keterangan," kata Ribut.

Sementara Kasubag Humas Polres Gunungkidul, AKP Suryanto mengaku belum ada laporan yang masuk ke pihaknya.

"Tadi pagi saya cek di SPKT belum ada. Nanti kalau ada info lebih lanjut saya kabari," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/22/095500978/kronologi-siswa-smp-gunungkidul-diculik-dan-dianiaya-karena-dituduh-curi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke