Salin Artikel

Pakar Politik UGM Sebut Penunjukan Zulhas dan Hadi Tjahjanto untuk Kawal Stabilitas Ekonomi dan IKN

Menteri Perdagangan yang awalnya dijabat oleh Muhammad Lutfi digantikan dengan Zulkifli Hasan, Menteri ATR yang dijabat oleh Sofyan Jalil digantikan oleh mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Pergantian kedua menteri tersebut dinilai pengamat politik sekaligus dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati sebagai langkah presiden untuk kestabilan ekonomi Indonesia dan sebagai pengawal mega proyek pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN).

"Pemerintahan Jokowi sekarang untuk antisipasi stabilitas ekonomi, nah menurut saya prioritas presiden pada stabilitas terutama harga kebutuhan pokok. Terutama kemarin terjadi kontroversi melambungnya harga minyak goreng," ujar dia, Kamis (16/6/2022).

Untuk menteri ATR baru Hadi Tjahjanto, menurutnya akan fokus dalam pembangunan IKN, dengan dipilihnya Hadi sebagai menteri ATR menunjukkan bahwa Presiden Jokowi sangat fokus pada masa depan IKN.

Mada menambahkan ada berbagai tantangan dalam membangun IKN dan bersifat mendasar yakni keberlanjutan dukungan politik. Termasuk, akselerasi percepatan pembangunannya.

"Dukungan politik bisa didapatkan kalau proses percepatan sudah mulai dilakukan, sehingga 2024 siapapun pengganti Pak Jokowi akan melanjutkan agenda perpindahan ibukota," kata dia.

Zulkifli Hasan sendiri memiliki pengalaman sebagai Menteri Kehutanan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kemungkinan menjadi pertimbangan presiden Joko Widodo.

"Ini tantangan tersendiri dari pak Zul dan PAN, apakah mampu menjawab PR besar yakni stabilitas ekonomi nasional itu," kata dia.

Lanjut Mada, penunjukan Zulkifli juga menimbulkan pertanyaan tersendiri lantaran Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan ini adalah ketua umum PAN. Jika dilihat dari kebutuhan dukungan politik tidak ada yang mendesak untuk merangkull PAN masuk kedalam kabinet.

"Saya nggak tahu ya, sejauh ini belum saya lihat mengapa mengakomodasi PAN karena secara dukungan politik tidak ada kebutuhan yang urgent untuk memperluas dukungan. Mungkin ada hal lain yang jadi pertimbangan presiden," katanya.

Disinggung apakah pemilihan Zulhas ini sebagai langkah ancang-ancang menggalang dukungan politik pada 2024 mendatang, Mada tidak menutup kemungkinan ada rencana itu.

"Ya tentu saja 2024, sekali lagi ada banyak agenda pemerintahan saat ini yang tidak bisa berjalan dengan lancar karena berbagai hal termasuk pandemi dan resesi ekonomi," kata dia.

Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin mempunyai lima pendatang baru.

Sebanyak dua menteri dan tiga wakil menteri (wamen) baru dilantik Jokowi pada Rabu (15/6/2022) di Istana Negara, Jakarta. Dengan pelantikan ini, Jokowi-Ma'ruf kini memiliki 34 menteri dan 17 wakil menteri.

Dua menteri yang baru dilantik Jokowi yakni Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Pelantikan keduanya dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 64/P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Zulkifli Hasan dilantik sebagai Mendag menggantikan Muhammad Lutfi. Zulhas, begitu sapaan akrabnya, merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).

PAN telah menyatakan bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi sejak akhir Agustus 2021, tetapi, baru ini mendapat jatah kursi menteri. Sementara, Hadi Tjahjanto menggantikan Menteri ATR/BPN sebelumnya, Sofyan Djalil.

Dengan posisi baru ini, Hadi kembali ke lingkar pemerintahan setelah menyerahkan tongkat komandonya sebagai Panglima TNI kepada Jenderal Andika Perkasa pada 19 November 2021 karena purnatugas.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/17/101229878/pakar-politik-ugm-sebut-penunjukan-zulhas-dan-hadi-tjahjanto-untuk-kawal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke