Salin Artikel

Cerita di Balik Konser Musik Berujung Ricuh di Yogyakarta, Acara Ternyata Tak Kantongi Izin, Penyelenggara Terancam Tipiring

KOMPAS.com - Konser musik di Seven Sky Lippo Plaza Kota Yogyakarta pada Minggu (12/6/2022) malam berujung ricuh. Kericuhan tersebut mengakibatkan belasan penonton terluka.

Berdasarkan keterangan polisi, konser tersebut ternyata tak mengantongi izin keramaian. Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Gondokusuman Kompol Surahman.

"Dari kegiatan itu panitia juga tidak ada pemberitahuan ke polsek. Enggak ada. Dengan adanya kejadian itu, anggota saya Bhabin responsif laporan dan datang, lalu kita tindaklanjuti untuk datang ke TKP agar tidak ada korban yang lebih parah," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (13/6/2022).

Surahman menilai, penyelenggara lalai dalam menggelar acara hingga berujung pada kericuhan.

"Ini kan kaitannya dengan kegiatan itu karena kelalaian penyelenggara. Karena tanpa izin resmi dari pihak kepolisian, makanya kaitannya dengan itu kita limpahkan ke pengadilan," ucap Surahman, Selasa (14/6/2022).

Karena membuat konser tanpa izin kepolisian, penyelenggara acara terancam tindak pidana ringan (tipiring).

"Tipiring. Penyelenggaranya karena tanpa izin. Penentuan kan hasil dari proses penyelidikan yang sudah dilakukan oleh penyidik," ungkapnya.


Terkait konser berujung kericuhan itu, Surahman menuturkan bahwa polisi telah memeriksa tiga saksi.

Ketiga saksi tersebut terdiri dari manajer lapangan, Bhabinkamtibmas yang melakukan pengawasan dan pantauan, serta pihak keamanan dari Seven Sky.

"Tipiring Pasal 510. Itu nanti hakim yang menentukan," tuturnya.

Surahman menerangkan, kegiatan yang mengumpulkan sekitar 500 hingga 1.000 orang harus seizin pihak kepolisian, kecuali demonstrasi yang mana cukup dengan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP).

Manajer Operasional Expo Production Hangga Bagaswara menjelaskan, kericuhan tersebut melibatkan penonton di luar dan di dalam arena konser. Kericuhan pecah di area parkir Lippo Plaza.

"Iya (kericuhan) terjadi di area parkir, bukan di Seven Sky, jadi keributan terjadi di satu titik. Penonton yang di dalam yang mau keluar itu terprovokasi sama pengunjung yang tertahan di luar, yang tidak bisa masuk," terangnya, Senin.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja menyampaikan, konser tersebut menampilkan band Strada.

"Itu berawal dari konser musik Strada. Kemungkinan pihak manajemen tidak mengantisipasi membeludaknya jumlah penonton, jadi tiket ditutup lebih awal membuat para penonton yang akan menonton mungkin merasa tidak puas. Jadi memaksa masuk," paparnya, Senin.

Timbul mengungkapkan, penyelenggara menutup pintu masuk ke arena konser karena jumlah penonton membeludak.

Sekitar pukul 20.30 WIB, kondisi penonton di luar bertambah banyak. Kericuhan diduga terjadi lantaran adanya provokasi.

"Untung pihak kepolisan ada yang bertugas berjaga segera mengantisipasi supaya tidak melebar lagi," bebernya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/14/231500578/cerita-di-balik-konser-musik-berujung-ricuh-di-yogyakarta-acara-ternyata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke