NEWS
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Anak Berkebutuhan Khusus di DIY Diberi Kuota Khusus di Sekolah Reguler

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan kuota khusus bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah umum.

Kuota ABK di sekolah umum tiap rombongan belajar (rombel) maksimal 2 orang.

Kepala Dinas Disdikpora DIY Didik Wardaya menyampaikan, syarat bagi ABK untuk mendaftar di sekolah umum di jenjang SMA adalah mendapatkan rekomendasi dari psikolog.

"DIY sebagai daerah pendidikan inklusif sejak tahun 2014, kemudian kita atur bagaimana pelaksanaan pemberian layanan pendidikan kepada anak disabilitas. Jadi tiap tahun, tiap kelas diberi peluang, tiap kelas 36 itu maksimal ada 2 anak berkebutuhan khusus," jelas Didik saat dihubungi wartawan, Senin (13/6/2022).

Namun, bagi anak dengan disabilitas yang akan mendaftar di sekolah umum ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti tidak memiliki hambatan komunikasi, perilaku, intelektual, dan emosional.

"Misalnya anak tuna daksa tidak ada masalah pada perilaku, komunikasi tidak ada masalah dari sisi mental juga tidak ada maaalah kita dorong untuk sekolah di reguler," ujar dia.

Ada beberapa pelajaran yang harus disesuaikan dengan anak-anak disabilitas misalnya olahraga, yang akan berbeda dengan siswa pada umumnya.

Untuk menyatakan siswa disabilitas bisa masuk ke sekolah reguler atau tidak,  harus mendapatkan rekomendasi atau asessmen dari psikolog.

"Jadi, sekolah tidak perlu dokter khusus. Selama anak tersebut membawa surat rekomendasi dari psikolog kalau kuota belum terpenuhi bisa diterima," kata dia.

Anak disabilitas bisa diterima karena pendaftaran tidak melalui pendaftaran online namun pendaftaran secara luring dan dilaksanakan sebelum pendaftaran online.

"Rekomendasi itu yang menentukan anak tersebut bisa di sekolah reguler atau tidak. Kalau kelebihan (kuota) otomatis ada seleksi," ungkapnya.

Untuk antisipasi terjadinya perundungan bagi anak-anak disabilitas, Disdikpora DIY memnerikan keleluasaan bagi tiap sekolah untuk mewujudkan sekolah ramah anak.

"Sekolah inklusif sendiri menguntungkan bagi semua pihak, misalnya bagi anak-anak bisa membangun empati, dengan kedekatan bersama anak disabilitas. Keuntungan bagi anak disabilitas bisa merasa diterima di lingkungan sekolah reguler," katanya.

Disdikpora DIY meminta kepada sekolah yang menerima anak difabel atau berkebutuhan khusus untuk segera melapor dan Disdikpora akan mengirim guru pendamping khusus untuk konsultasi bagaimana program yang harus dilakukan.

"Guru untuk konsultasi bagaimana program pembelajaran individu apa saja yang harus disesuaikan untuk anak berkebutuhan khusus," jelasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/13/161519178/anak-berkebutuhan-khusus-di-diy-diberi-kuota-khusus-di-sekolah-reguler

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gelar Mudik Gratis Jakarta-Sumenep, Bupati Kampung Targetkan Ribuan Penumpang

Gelar Mudik Gratis Jakarta-Sumenep, Bupati Kampung Targetkan Ribuan Penumpang

Regional
Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Regional
Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Regional
Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Regional
Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Regional
Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Regional
Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke