Salin Artikel

Stok Hewan Kurban Gunungkidul Aman meski Ada PMK

"Gunungkidul terkenal sebagai lumbung ternak DIY. Jadi, saya kira tidak ada masalah berkaita dengan stok untuk berkurban," kata Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto di Wonosari Kamis (9/6/2022).

Jika merujuk data dari Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, jumlah populasi sapi siap potong mencapai 10.804 ekor. Adapun kebutuhan saat kurban diperkirakan hanya sekitar 4.203 ekor.

Hal serupa juga terjadi pada kambing, stoknya mencapai 15.722 ekor yang siap potong,. Sementara kebutuhannya diperkirakan hanya 12.674 ekor.

Heri mengatakan, jika melihat stok hewan kurban di Gunungkidul maka mampu dibawa ke luar daerah.

"Tidak hanya mencukupi kebutuhan masyarakat di Gunungkidul, tapi ada juga yang dijual untuk mencukupi kebutuhan seperti di Sleman, Kota Jogja maupun wilayah Bantul," kata dia.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, untuk mengatasi wabah PMK, pihaknya berkomitmen untuk menambah anggaran agar tidak semakin meluas penyebarannya.

"Kalau kurang akan ditambah anggarannya karena ini untuk kepentingan bersama agar tidak semakin meluas penyebarannya," kata Sunaryanta.

"Yang terpenting ternak masyarakat bisa terselamatkan," ucap dia.

Sunaryanta mengatakan telah meminta Dinas Peternakan dan Kesehatan untuk serius menangani PMK. Dia juga meminta masyarakat berperan aktif.

"Kepentingan semua dan tidak hanya pemda, tapi juga masyarakat. Jadi, laju penyeraban PMK harus dikendalikan," kata dia.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widiastuti mengatakan untuk penanggulangan PMK belum ada anggaran khusus karena terjadi tidak terduga.

Untuk saat ini stok obat untuk penanganan antraks masih ada, dan bisa difungsikan untuk PMK.

"Untuk sementara masih mencukupi, tapi kalau lonjakan tentunya butuh tamabahan stok obat," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/09/195553678/stok-hewan-kurban-gunungkidul-aman-meski-ada-pmk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke