Salin Artikel

Pancaroba, Nelayan Laut Selatan Yogyakarta Kesulitan Cari ikan

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Memasuki musim pancaroba sebagian nelayan di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta memilih untuk berhenti melaut karena hasil tangkapan rendah.

Selain karena tangkapan minim, gelombang laut yang sering tinggi menjadi kendala para nelayan.

"Teman-teman nelayan sudah hafal dengan tanda-tanda alam sehingga saat turun melaut dan nantinya naik lagi ke daratan harus sangat hati-hati," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bantul, Suyanto saat dihubungi wartawan, Kamis (9/6/2022).

Saat ini memang masuk pancaroba dan hal itu membuat perubahan cuaca di darat dan laut, contohnya pagi hari surut, dan siang pasang, hingga pola angin yang tidak menentu.

"Nelayan harus memperhatikan dan mencermati imbauan BMKG. Tapi untuk kendala selama pancaroba ini belum ada kendala yang berarti," kata Suyanto

"Pancaroba ini menurun, baik dari segi kuantitas atau jumlah nelayan yang melaut. Karena tidak semua nelayan berani turun melaut," kata dia.

Dijelaskannya, di Kabupaten Bantul tercatat ada 182 perahu nelayan, dengan jumlah nelayan mencapai 287 orang.

Penurunan hasil tangkapan sekitar 20 persen, saat normal sekali berangkat rata-rata 70 kilogram dan saat ini hanya 40 kilogram. Penurunan itu dimulai Selasa (7/6/2022).

Musim paceklik dimulai Juli sampai Agustus, dan nelayan tidak sepenuhnya berhenti.

Ada yang memancing atau memasang jaring kendengan.

"Nelayan tidak ada pacekliknya, karena kalau menjaring nihil ya mancing, kalau tidak ya masang jaring kendengan," ucap Suyanto.

Salah satu nelayan di Pantai Baru, Sudarjo (50) mengaku jika tidak melaut dirinya memperbaiki jaring miliknya.

Selain karena gelombang tinggi, dia menyebut saat ini hasil tangkapan ikan menurun.

"Yang jelas hasil tangkapan tidak seperti biasanya, apalagi saat ini sulit ikannya," kata dia. 

Nelayan Pantai Baru lainnya, Khabi mengaku sempat melaut dengan sistem jaring kendengan yakni jaring yang di pasang di tengah laut kemudian diberi jangkar dan dibiarkan di laut dan hari berikutnya baru dicek ikan yang terjaring. 

"Baru musim paceklik ikan, gelombang laut dan angin juga tidak bersahabat dengan nelayan," kata Khabi. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/09/100411378/pancaroba-nelayan-laut-selatan-yogyakarta-kesulitan-cari-ikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke