Salin Artikel

Puskesmas Pembantu di Kulon Progo Bertahun-tahun Jadi Sarang Kelelawar, Petani Manfaatkan Kotorannya untuk Pupuk Hortikultura

Kelelawar bersarang masif diperkirakan karena bangunan ini tidak digunakan bertahun-tahun lamanya.

“Sudah lama sekali tidak dipakai. Sebelum kami ada di sini,” kata Carik (sekretaris lurah) Kalurahan Banyuroto, Kawit Mujiana, Jumat (3/6/2022).

Puskesmas pembantu (pustu) berada dalam kompleks kawasan kantor Kalurahan. Puskesmas berdiri sekitar tahun 1986. Gedung ini memiliki luas 15x9 meter.

Belasan tahun belakangan, puskesmas tidak dimanfaatkan.

Salah satu bagian bangunan sempat disiapkan sebagai tempat isolasi bagi penderita Covid-19 beberapa tahun lalu. Namun, belum digunakan.

Diperkirakan karena tidak dimanfaatkan dalam waktu lama, bangunan menjadi sarang kelelawar. Warga Banyuroto yang mayoritas petani memanfaatkan situasi ini untuk memanen kotoran kelelawar sebagai pupuk.

Sudaryono (55), warga Banyuroto, menceritakan, ia sudah beberapa kali memanen kotoran kelelawar dari pustu ini.

Sudaryono petani sawah yang menanam 3.000 pohon cabai di lahan 1.000 meter. Ia memperkirakan akan panen pertama cabai pada musim tanam ini di bulan Agustus.

Sudaryono menceritakan, kotoran kelelawar dinilai baik untuk pupuk, lebih baik dari jenis pupuk kandang lain apalagi pupuk kandang yang dibeli.

“Lebih bagus dari pupuk kandang lain yang sudah campur bahan kimia. Pupuk kandang dari ayam saja membuat tanah keras, berbeda dengan pupuk dari kelelawar yang hanya makan buah-buahan,” katanya.

Sarang kelelawar dinilai berkah selama ini. Termasuk hari ini, ia memanen tiga karung ukuran karung masing-masing 50-60 kilogram.

Semua pupuk itu cukup merabum semua pohon cabai di lahannya yang seluas seribu meter persegi. “Cukup sampai panen, karena pemakaian tiap pohon sedikit,” kata Sudaryono.

Berkah bagi petani memang tidak lama. Pemerintah kalurahan berniat memanfaatkan bangunan itu sebagai perpustakaan desa. Rencana tertunda karena pandemi Covid-19.

Bangunan ini kemudian akan dimanfaatkan untuk kelompok siaga bencana dan lumbung logistik.

“Puskesmasnya pindah di seberang dengan lokasi yang lebih mudah terjangkau,” kata Kawit.

Satu regu mobil pemadam kebakaran datang mengusir kelelawar. Mereka membuka separuh genting sehingga semua kelelawar pergi. Sebagian kecil diusir dengan disemprot.

Kawit mengungkapkan, Pemkal berniat memberi wewangian pewangi yang tidak disukai kelelawar. “Sehingga, tidak datang lagi,” kata Kawit.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/03/145603978/puskesmas-pembantu-di-kulon-progo-bertahun-tahun-jadi-sarang-kelelawar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke