Salin Artikel

Ironi Mantan Wali Kota Yogyakarta, 15 Tahun Pimpin Yogya, Ditangkap KPK 12 Hari Setelah Purnatugas

Ia ditangkap setelah 12 hari purnatugas dari jabatannya per 22 Mei 2022. Diduga penangkapan itu terkait kasus suap.

Dari kasus tersebut, petugas mengamankan beberapa dokumen hingga uang dollar AS.

Kampanye cegah korupsi

Pada 22 Oktober 2021, Haryadi sempat melangsungkan Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Pencapaian MCP (Monitorong Center for Prevention) bersama KPK.

Saat itu, ia mendorong seluruh OPD meningkatkan upaya untuk mencegah korupsi sehingga Yogyakarta mampu menjadi daerah yang turut terlibat langsung mencegah tindak pidana korupsi.

"Saya berharap kita terus meningkatkan kualitas dan kuantitas monitoring evaluasi yang dilakukan agar Kota Yogyakarta mendapatkan hasil yang maksimal dan transparan dalam peningkatan MCP tahun depan," kata Haryadi, yang saat itu masih menjabat Wali Kota.

Ayahnya pernah jabat Duta Besar RI untuk Republik Arab Suriah

Haryadi Suyuti lahir di Yogyakarta pada 9 Februari 1964. Ia adalah putra pertama dari Dr. HC. H. Zarkowi Soejoeti dan Hj. Yayah Maskiyah.

Ayahnya pernah menjadi Rektor IAIN Walisongo Semarang, Sekretaris Jenderal Departemen Agama RI, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi (1997 - 1999), dan Duta Besar RI untuk Republik Arab Suriah.

Sang ayah juga pernah menjadi Ketua Muhammadiyah Daerah Serang tahun 1965-1969 dan Ketua Dewan Pengawas Baitul Mal PP Muhammadiyah tahun 1996-1997.

Sementara itu, sang ibu pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Haryadi menyelesaikan sekolah dasarnya di SDN II IKIP Yogyakarta dan lulus tahun 1976. Ia kemudian melanjutkan ke SMPN 5 Semarang dan lulus tahun 1980.

Ia lulus dari SMAN 1 Yogyakarta tahun 2018, kemudian melanjutkan kuliah di UGM Yogyakarta dan lulus tahun 1989.

Haryadi muda aktif di organisasi, salah satunya dia pernah menjadi Ketua Badan Narkotika Kota Yogyakarta (2007-2011).

Pada tahun 1990-1991, ia bekerja sebagai Management Trainee PT Bank Sampoerna International (Sampoerna Group) Jakarta.

Di Sampoerna Grup, kariernya cukup moncer dan pernah menjabat sebagai Direktur Corporate Finance & Government Relation PT Finance Corpindo Nusa (Anggota BEJ & BES) di Jakarta tahun 2009-2003.

Serta menjabat sebagai Corporate Secretary BOD non Directorat PT Indofarma (Persero) Tbk- Jakarta (2003-2006).

Saat itu, berpasangan dengan Herry Zudianto, ia maju dalam Pilkada Kota Yogyakarta. Mereka unggul dengan meraih 61,6 persen suara.

Selama lima tahun, ia menjabat sebgai wakil wali kota. Pada tahun 2011, ia kembali maju pada Pilkada menjadi calon wali kota berpasangan dengan Imam Priyono.

Mereka unggul 49,37 persen suara. Ia kembali maju di Pilkada Kota Yogyakarta 2017 sebagai wali kota dan berpasangan dengan Heroe Poerwadi.

Ia kembali unggul dan berhasil mempertahankan jabatannya sebagai wali kota. Total, ia memimpin Kota Yogyakarta selama 15 tahun sebelum akhirnya ditangkap oleh KPK 12 hari setelah purnatugas.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ironi Mantan Wali Kota Yogyakarta, Kampanye Ke Anak Buah Cegah Korupsi, Kini Ditangkap KPK

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/03/082500478/ironi-mantan-wali-kota-yogyakarta-15-tahun-pimpin-yogya-ditangkap-kpk-12

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke