Salin Artikel

Rumah Hantu Malioboro: Harga Tiket, Jam Buka, dan Aturan Pengunjung

KOMPAS.com - Jika biasanya wahana rumah hantu hanya muncul pada perayaan Sekaten di Alun-alun Utara, kini wisatawan bisa mencobanya setiap kali berkunjung ke Yogyakarta.

Rumah Hantu Malioboro ini berlokasi di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, tepatnya di samping outlet Batik Keris yang berada di seberang di depan Gedung BPD DIY.

Di dalam Rumah Hantu Malioboro yang menempati sebuah bangunan ruko tua ini pengunjung akan menemukan wahana yang menyeramkan dengan hantu-hantu yang bergentayangan.

Tentunya, Rumah Hantu Malioboro bisa menjadi alternatif wisata saat berkunjung ke Kota Yogyakarta.

Untuk menikmati keseruan di tempat ini, pengunjung harus membayar harga tiket Rumah Hantu Malioboro sebesar Rp 35.000 per orang.

Tiket Rumah Hantu Malioboro bisa dibeli secara online di tiket.com dan traveloka, atau dengan membeli di loket secara langsung.

Dalam satu kali masuk, pengunjung dibatasi maksimal 6 orang, baik per kelompok maupun individu.

Jangan heran apabila semakin malam, antrean di Rumah Hantu Malioboro juga akan semakin panjang terutama ketika akhir pekan dan hari libur.

Namun perlu dicatat bahwa jam buka Rumah Hantu Malioboro dimulai dari pukul 16.00 sampai 22.00 WIB.

Sementara khusus hari kamis ada wahana tambahan yaitu Jurit Malam yang berlangsung dari pukul 18.30 - 21.30 WIB dengan tiket Rp 35.000 per orang.

Berbeda dengan wahana normal, Jurit Malam dilakukan dengan kelompok sebanyak 4 orang yang akan dibekali dengan 2 senter.

Wisata Rumah Hantu Malioboro memang sudah diminati banyak wisatawan setelah dibuka sejak 15 April 2022 lalu.

Rencananya, Rumah Hantu Malioboro akan berakhir pada 6 September 2022 mendatang jadi jangan sampai lewatkan keseruannya.

Rumah Hantu Malioboro hanya untuk yang berani

Bagi yang ingin mencoba wisata horor ini harus mempertimbangkan dulu kondisi diri sendiri maupun rombongan yang akan dibawa masuk, terutama bagi pengunjung yang penakut.

Hal ini karena pengunjung tidak boleh setengah-setengah atau ragu saat melangkah untuk memasuki Rumah Hantu Malioboro.

Pasalnya ketika sudah masuk ke dalam, pengunjung harus terus maju meskipun merasa takut menghadapi hantu-hantu yang bergentayangan di dalamnya.

Beberapa pengunjung bahkan akan mendapati hantu-hantu yang mengejar mereka dan membuat suasana semakin menakutkan.

Suasana yang mencekam, membuat panik, bahkan harus berlari sambil berteriak ketakutan aka dihadapi pengunjung di dalam rumah hantu ini.

Namun tentunya sebelum masuk pihak penyelenggara telah memberi peringatan bahwa ibu hamil dan orang yang memiliki penyakit jantung, asma, dan penyakit berat lainnya tidak boleh masuk.

Begitu juga dengan anak-anak, meskipun diperbolehkan masuk namun pengelola meminta orang tua untuk lebih bijak mengambil keputusan ketika mengajak anak di bawah umur.

Pengelola Rumah Hantu Malioboro tidak bertanggung jawab apabila terjadi hal yang tidak diinginkan dan menganjurkan pengunjung untuk mempertimbangkan resiko ketika akan memasuki wahana ini.

Sumber:
Instagram @rumahhantumalioboro dan jogja.tribunnews.com 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/05/26/220118378/rumah-hantu-malioboro-harga-tiket-jam-buka-dan-aturan-pengunjung

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com