Salin Artikel

Serba-serbi Pernikahan Adik Jokowi dengan Ketua MK, Dekorasi "Miracle Wedding", Baju Pengantin, hingga 2 Bahasa Saat Ijab

KOMPAS.com - Acara pernikahan antara adik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati, dengan Anwar Usman tinggal menunggu hitungan jam.

Persiapan pernikahan yang akan digelar pada Kamis (26/5/2022) di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, itu terus dimatangkan.

Kompas.com mencoba menelusuri serba-serbi menarik dari pernikahan tersebut.

Baju pengantin Idayati dan Anwar

Baju pengantin yang akan dikenakan Idayati dan Anwan Usman saat akad dan resepsi akan berbeda. 

Hal itu diungkapkan pemilik Chili Kebaya Doddy Nanjaya saat ditemui wartawan.

"Panitia beskap hitam. Jenisnya beskap sikepan. Kalau yang mempelai modelnya hewes-hewes. Tema warnanya untuk yang akad krem terus resepsi merah marun," kata dia.

Selain itu, kata Doddy, untuk acara pernikahan itu dirinya menyiapkan lebih kurang 50 busana lengkap.

Jumlah busana itu untuk panitia, keluarga inti dan termasuk yang akan dipakai calon mempelai saat pernikahan.

Menurut Dody, pemesanan busana pernikahan tersebut sudah dilakukan sebelum puasa Ramadhan 1443 H/2022.

"Hampir 70 persen kita sudah fitting," terang Doddy.

Saksi nikah

Dilansir dari TribunSolo.com, saksi pernikahan Idayanti dan Anwar Usman mengalami perubahan.

Sebelumnya, saksi nikah yang ditunjuk adalah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno. Namun, yang bersangkutan akhirnya diganti oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.

Sementara itu, Jenderal Andika Perkasa tetap menjadi saksi nikah sesuai dengan rencana sebelumnya.

“Saksi nikahnya Pak Pratikno diganti beliau RI 2, H. Ma’ruf Amin,” kata Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarsari, Arba’in Basyir, Rabu (25/5/2022).

“Untuk Pak Andika Prakasa masih tetap jadi saksi,” imbuhnya.

Sementara itu, menurut Arba'in, maskawin atau mahar dalam pernikahan tersebut adalah seperangkat alat shalat dan jam tangan.

"Untuk maskawinnya insya Allah seperangkat alat shalat dan sebuah jam tangan," kata Arba'in saat ditemui di KUA Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2022).

Rencananya, acara akad nikah calon mempelai akan dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB.

"Nanti yang memandu saya. Yang menikahkan beliau Bapak Jokowi karena wali nikah. Beliau menghendaki menikahkan sendiri," ungkap dia.

Selain itu, salah satu hal yang menarik dalam ijab kabul itu adalah menggunakan dua bahasa, Jawa dan Indonesia.

Dua teks ijab kabul tersebut telah disiapkan setelah utusan dari keluarga Presiden Jokowi menyambangi KUA Banjarsari.

"Kemarin itu dari utusannya (Presiden Jokowi) minta dibuatkan teks ijab kabul. Terus saya buatkan teksnya dari bahasa Indonesia dan Jawa," kata Arba'in saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/5/2022).

Dari dua teks yang dipersiapkan itu, nanti akan dipilih salah satu dibacakan pada saat prosesi ijab kabul berlangsung.

Konsep dekorasi miracle wedding

Menurut Wedding Organizer Pengantin Production Dani Wigung yang diberi tanggung jawab pernikahan Idayati dan Anwar Usman itu, konsep dekorasi yang digunakan adalah nuansa merah menyala.

Menurut Dani, konsep merah menyala itu akan dikombinasikan dengan warna merah serta disebutnya sebagai miracle wedding.

“Untuk nuansa warna pada dasarnya konsep dekorasi, warna utama itu merah dan emas,” ujarnya, Senin (23/5/2022).

Selain itu, suvernur mukena bordir juga telah disiapkan oleh pihak panitia.

Namun, suvenir tersebut hanya diberikan bagi ibu-ibu peserta pengajian sebelum pernikahan.

Pengajian tersebut rencananya digelar di kediaman almarhumah ibunda Presiden Jokowi, yaitu Sudjatmi Notomiharjo, pada Rabu (25/5/2022), dilansir dari TribunSolo.com.

(Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Adik Presiden Jokowi dan Ketua MK Menikah, KUA Siapkan 2 Teks Ijab Kabul

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/05/25/164509878/serba-serbi-pernikahan-adik-jokowi-dengan-ketua-mk-dekorasi-miracle

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com