Salin Artikel

Delapan Domba Suspek PMK di Kulon Progo, Kadis Pertanian: Luka di Mulut Sembuh dan Sudah Mau Makan

Suspek dinilai dalam kondisi baik. Luka pada mulut domba mulai kering menandakan domba kondisinya membaik. Walau begitu, delapan domba itu tetap berada dalam satu kandang dan diisolasi.

“Waktu ditemukan, langsung dilakukan disinfektan dan pengobatan. Perkembangan baik, luka mengering, nafsu makan sudah ada. Harapan kita terus membaik,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) Kulon Progo, M Aris Nugroho di ruang kerjanya, Rabu (18/5/2022).

Surveilans berlangsung sejak kasus PMK ditemukan pekan lalu. DPP sekaligus melakukan pengobatan pada domba saat suspek ditemukan. Sedangkan pengambilan sampel baru dilakukan Rabu ini.

“Masih dalam ring yang sama dengan kasus sebelumnya, yakni di Pandowan,” kata Aris.

PMK menjadi perhatian Pemerintah Kulon Progo sejak kemunculan dua kasus pada akhir pekan lalu di Pedukuhan Diren, Kalurahan Pandowan. Surveilans salah satu langkah untuk mengantisipasi meluasnya kasus.

Selain itu, pemerintah akan membuat satuan tugas untuk mengantisipasi meluasnya kasus ini di Kulon Progo. Satgas bertugas menggencarkan edukasi ke masyarakat, upaya cepat menangani ternak sakit dan pengobatannya, serta pembatasan lalu lintas ternak.

Pemerintah tengah menggodok surat edaran terkait lalu lintas ternak, di mana ternak dari daerah wabah tidak boleh masuk. Selain itu, ternak yang masuk mesti dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Surat edaran itu turunan edaran serupa dari Pemerintah Provinsi. “Tanpa (SKKH) itu, akan diminta putar balik dan disuruh pulang,” kata Aris.

Pos penjagaan lalu lintas ternak akan diperketat, baik di Temon dan Kalibawang. Akan ada perbantuan dari polisi, satpol PP dan Dinas Perhubungan.

Namun demikian, masyarakat diharapkan tidak panik. Penyakit ini tidak menular pada manusia. Penyakit hewan itu juga bisa disembuhkan.

Hal ini tampak dari upaya mengobati domba suspek itu. Setelah pengobatan, kondisi domba itu baik dan sudah bisa makan.

Sebaliknya, masyarakat harus tetap tanggap bila menemukan sejumlah gejala PMK pada ternak, seperti panas naik, lemah, lesu dan nafsu makan menurun. Warga segera melaporkan temuan itu ke Puskeswan terdekat jika ternaknya ada gejala-gejala mengarah ke PMK.

"Kalau ada gejala mengarah ke PMK, segera dilaporkan. Untuk memastikan penyakitnya, petugas segera mengambil sampel dan mengirim ke laboratorium,” kata Aris.

Sebelumnya positif PMK terdeteksi pada satu domba bantuan hibah dari DPP Kulon Progo dan satu sapi bunting di Pandowan, Kapanewon Galur.

Domba telah mati dan dikubur. Sapi tanpa gejala dalam keadaan baik.

"Awalnya kambing masih mau makan tetapi hanya sedikit dan kakinya pincang. Hasil laboratorium menyatakan domba itu positif,” kata Yayuk Widyaningsih, Ketua KWT Mekar Sari.

Sejak temuan, DPP gelar penyemprotan cairan desinfektan massal di berbagai kandang di sekitar temuan kasus dan di luar wilayah temuan PMK.

Termasuk di pasar hewan. Pemerintah desa juga mengisolasi desa dari lalu lintas ternak. Semua untuk mencegah penyebaran PMK ke hewan ternak lainnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/05/19/075606278/delapan-domba-suspek-pmk-di-kulon-progo-kadis-pertanian-luka-di-mulut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke