Salin Artikel

[POPULER YOGYAKARTA] Mobil yang Parkir di Bahu Jalan Malioboro Digembosi Bannya | 3 Nelayan Hilang di Perairan Gunungkidul

KOMPAS.com - Sejumlah mobil wisatawan yang parkir di bahu Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bannya digembosi oleh petugas.

Ada tujuh kendaraan berpelat nomor luar DIY yang bannya dikempiskan oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DIY.

Berita lainnya, tiga nelayan hilang di perairan Gunungkidul, DIY. Para nelayan itu dilaporkran hilang sejak Minggu (1/5/2022).

Untuk menemukan korban, tim SAR memperluas area pencarian ke Parangtritis, Bantul, DIY.

Berikut berita-berita yang populer di sub-rubrik Yogyakarta pada Kamis (5/5/2022).

Sebanyak tujuh mobil wisatawan digembosi bannya oleh petugas Dishub DIY pada Kamis pagi.

Tindakan itu dilakukan karena ketujuh mobil parkir di badan Jalan Malioboro, tepatnya di depan Teras Malioboro 2 hingga sekitar depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY.

Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, bahu jalan tidak boleh untuk parkir kendaraan.

Ia juga meminta kesadaran masyarakat untuk tidak parkir di bahu jalan.

"Terus terang petugas kami yang diturunkan kan sangat terbatas juga, ada yang di posko, ada yang patroli, kalau kami mengawasi semuanya ya susah. Jadinya harapan kami kesadaran masyarakat sajalah, kalau ada petugas pasti ditegur," ujarnya, Kamis.

Baca selengkapnya: Parkir di Bahu Jalan Malioboro, 7 Mobil Wisatawan Dikempiskan Bannya

Tiga awak kapal Mandala Putra yang hilang di perairan Gunungkidul, terus dicari oleh tim SAR. Hingga pencarian hari ketiga, korban belum berhasil ditemukan.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 1 Gunungkidul Sunu Handoko Bayu Sagara menjelaskan, pihaknya akan menyisir lokasi menggunakan kapal sekoci milik nelayan.

"Akan dilakukan penyisiran dengan menggunakan 4 perahu Jukung SAR Satlinmas dari pantai Siung mengarah ke barat dan dibantu dari perahu jukung nelayan pantai Sadeng," ucapnya, Kamis.

Penyisiran juga dilakukan ke bawah tebing-tebing di sekitar tempat korban menghilang, mengarah ke barat dengan menggunakan satu jetski SAR Satlinmas dan dua jetski Basarnas.

"Jika gelombang memungkinkan kita melakukan penyisiran sampai perbatasan ke wilayah Parangtritis (Bantul). Memaksimalkan pencarian di sekitar Pantai Parangtritis," ungkapnya.

Baca selengkapnya: 3 Nelayan Hilang di Perairan Gunungkidul, Pencarian Diperluas ke Parangtritis

Sesosok jasad seorang nenek ditemukan dalam kondisi mengenaskan di rumahnya di Gawanan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (3/5/2022).

Kepala Desa Gawanan Murdiyanto menuturkan, mayat tersebut diduga meninggal lebih dari 15 hari.

"Korban diperkirakan sudah meninggal selama 15 hari, setelah tiba, Polsek Colomadu langsung melakukan olah TKP," terangnya.

Jasad lansia bernama Jarwo Sukarto (81) atau kerap disapa Bu Ragil itu pertama kali ditemukan oleh cucunya.

"Cucu korban menanyakan keberadaan korban pada anak korban, setelah mencari ke lokasi kejadian, cucu korban kaget melihat neneknya meninggal dunia dalam kondisi memprihatinkan,” terangnya.

Baca selengkapnya: Jasad Seorang Nenek Ditemukan Sudah Meninggal 15 Hari di Rumah, Kondisinya Mengenaskan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma; Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Priska Sari Pratiwi, Ardi Priyatno Utomo, Michael Hangga Wismabrata)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/05/06/060645778/populer-yogyakarta-mobil-yang-parkir-di-bahu-jalan-malioboro-digembosi

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com