Senyum Slamet, Tukang Becak di Pemalang, Panen Rezeki Usai Angkut Pemudik yang Berdatangan

KOMPAS.com - Slamet, tukang becak di jalur lingkar utara Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, gembira dengan adanya mudik Lebaran 2022.

Pasalnya, mudik kali ini menjadi ladang rezeki bagi Slamet dan rekan-rekannya. Mereka panen order mengangkut pemudik yang turun dari bus.

“Ini lumayanlah (penumpangnya). Dua kilo, tiga kilo, oke,” ujarnya sambil tersenyum.

Tukang becak lainnya, Sinur, juga merasakan hal yang sama. Sinur yang mangkal seharian di lokasi itu sudah mengangkut banyak pemudik.

“Ya sudah ada yang mudik. Sudah lumayan banyak,” ucapnya, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (27/4/2022).

Pada momen jelang Hari Raya ini, Slamet dan kawan-kawan sering mengangkut pemudik yang turun dari bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

Bus AKAP kerap menurunkan pemudik di jalur lingkar utara Kabupaten Pemalang, jauh dari lokasi Terminal Induk Pemalang.

Beberapa hari terakhir, jumlah penumpang yang turun dari bus semakin banyak. Ini sangat berbeda dengan hari-hari biasanya.

Begitu pemudik turun, Slamet, Sinur, dan tukang becak lainnya menawarkan jasanya untuk mengantar pemudik ke tujuan.

Soal tarif, tukang becak dan pemudik biasanya bersepakat dulu mengenai biaya. Tarif yang ditawarkan mulai dari Rp 10.000 atau tergantung jarak yang ditempuh.

Dalam sehari, para penarik becak itu biasanya mangkal selama 6 hingga 8 jam di jalur Pantura sekitar Terminal Induk Pemalang.

Adanya mudik Lebaran ini membuat para tukang becak di lokasi tersebut panen rezeki.

Mereka mengantongi uang Rp 80.000-Rp 100.000 setiap harinya.

Walau harus bersaing dengan ojek pangkalan dan transportasi berbasis aplikasi, para tukang becak ini tetap yakin bakal mendapatkan penumpang mudik yang hobi naik becak.