Salin Artikel

Cerita Anjas Mudik Naik Sepeda Ontel Selama Belasan Hari dari Tangerang ke Gunungkidul

Sebab, dia bisa pulang kampung ke rumah orangtuanya di Gunungkidul, DI Yogyakarta, menggunakan sepeda kayu.

"Rencananya mau ke Gatak, Karangmojo," kata Anjas ditemui wartawan di sekitar Logandeng, Playen, Rabu (27/4/2022) petang.

Pekerja lepas di bidang kreatif ini ingin merasakan kembali suasana mudik karena dua tahun praktis berlebaran di Tangerang karena pandemi Covid-19.

"Lebaran di rumah selama dua tahun terakhir," kata dia.

Pria kelahiran 1995 itu sudah menempuh perjalanan selama 16 hari karena berangkat sejak 10 April lalu.

Anjas tidak setiap saat bersepeda karena dirinya memilih untuk bersepeda pada siang hari. Saat malam beristirahat di kota-kota yang disinggahi, di rumah kenalannya yang menetap di kota tersebut.

Setiap hari dirinya menempuh 100 km atau 10 jam sebelum beristirahat.

Dia memilih mengayuh siang hari karena dianggap lebih aman dibandingkan bersepeda malam hari.

Sebab, Anjas menilai masih rendahnya tingkat kesadaran pengguna kendaraan bermotor untuk menghargai pesepeda.

"Mampirnya ke Bandung, Cianjur, Tasikmalaya, Banjarnegara, Baturaden (Banyumas), kemarin ini sampai Kota Yogyakarta," kata dia.

Anjas mengatakan, saat merencanakan mudik di kampung halaman ayahnya yang saat ini menetap di kawasan Bintaro, sempat ada larangan dari orangtuanya.

Namun, karena dirinya terus membujuk, akhirnya orangtuanya mengizinkan.

Saat di kampung halaman ayahnya ini, Anjas ingin belajar berkebun, dan belum mengetahui kapan akan kembali ke Tangerang. "Rencana mau lanjut ke Lombok," kata Anjas.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/04/29/060200078/cerita-anjas-mudik-naik-sepeda-ontel-selama-belasan-hari-dari-tangerang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke