Salin Artikel

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembakaran Dimas yang Sebabkan Luka 80 Persen

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian terus memburu pelaku pembakaran Dimas Toti Putra (21), warga Mergangsan, Kota Yogyakarta pada 23 Maret 2022 karena masalah jual beli knalpot.

Dimas kini masih tergeletak di RSUP Dr Sardjito untuk mendapatkan perawatan karena luka bakar 80 persen.

Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam mengungkapkan, polisi sudah mengantongi identitas tiga pelaku pembakaran Dimas.

"Identitas sudah kami kantongi orang-orang yang diduga sebagai pelaku. Mereka bertiga diduga teman ini berinisial JR, AN, dan MZH," katanya saat dihubungi, Sabtu (23/4/2022).

Dia tidak menjelaskan secara rinci pertemanan antara pelaku dan korban seperti apa. Namun, ia memastikan penyebab dari peristiwa pembakaran ini adalah masalah jual beli knalpot.

"Dia menagih hasil penjualan knalpot," katanya.

Sampai sekarang korban masih mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit. Kondisi korban sendiri dalam keadaan stabil tetapi polisi belum bisa mendapatkan keterangan dari korban.

"Korban belum bisa dimintai keterangan, (korban) masih dirawat di Sardjito. Kondisi stabil, tetapi belum bisa dimintai keterangan," ujarnya.

Sebelumnya, Nahas bagi Dimas Toti Putra (22) warga Mergangsan, Kota Yogyakarta harus tergeletak mendapatkan perawatan di RSUP Dr Sardjito.

Pasalnya, Dimas mengalami luka bakar 80 persen akibat disiram dan disulut dengan korek api oleh temannya sendiri.

Kejadian ini diunggah oleh akun media sosial twitter @bilal1878 dan menjadi perbincangan warganet.

Ibunda Dimas, Haniyati menceritakan, dia tidak mengetahui secara persis kejadian pembakaran yang menimpa anaknya. Dia saat itu sedang perjalanan pulang setelah menjaga warung tak jauh dari rumahnya.

Saat itu, 23 Maret 2022 pukul 22.00, ia mendapatkan kabar dari teman anaknya bahwa Dimas dibakar temannya.

"Saya mau pulang ke rumah lalu dicegat temannya yang namanya Febriansyah. Mengabarkan kalau Dimas dibakar," kata dia ditemui di rumahnya di Mergangsan, Kota Yogyakarta, Jumat (22/4/2022).

Dalam perjalanan, Febriansyah menceritakan kepada Haniyati, saat itu Febriansyah sedang bersama Dimas dan mengobrol di lantai dua rumah Dimas.

Tak lama kemudian 3 teman Dimas datang dan mengajak berbicara Dimas di halaman luar lantai 2.

Merasa tidak kenal dengan ketiga orang teman Dimas, Febriansyah keluar untuk bermain gawai.

"Tahu-tahu Dimas kok dibakar. Katanya pemicunya itu knalpot, jual beli knalpot," kata Haniyati.

"Disiram pakai botol bensin lalu disulut korek, pas kejadian Dimas sadar sempat ke kamar mandi guyur pakai air," ucap dia.

Ia menambahkan, Dimas sempat mengejar pelaku sampai depan rumah tetapi tidak terkejar.

Akibat dibakar, Dimas mengalami 80 persen luka bakar. Badan bagian kiri mengalami luka yang parah.

Dimas kemudian dilarikan ke RSUD Pratama dan dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.

"Luka bakar 80 persen tapi yang parah sebelah kiri, kalau untuk perkiraan biaya itu sampe ratusan juta," katanya.

Ayah Dimas, Purwito, melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Polsek Mergangsan, Kota Yogyakarta. Namun belum ada kabar sampai sekarang. 

Purwito mengaku tidak mengenal 3 orang yang menyusul Dimas ke lantai dua. 

"Gak tau juga katanya ada yang teman kampusnya," ujar dia.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Mergangsan Kompol Rachmadiwanto membenarkan peristiwa itu. Ketiga pelaku masih dikejar.

Dia menambahkan, pelaku dan korban sudah akrab. Peristiwa ini didasari urusan jual beli knalpot. Pelaku marah kepada korban karena knalpot yang diinginkan dijual kepada orang lain.

"Jual beli kenalpot. Sudah ditawar oleh pelaku kemudian harga sepakat ternyata ada temannya lain lebih tinggi (menawarkan) dikasihkan," kata dia.

Rachmadiwanto mengungkapkan, korban disiram bensin. Untuk detailnya, ia masih menunggu Dimas yang masih dalam perawatan.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/04/23/131526778/polisi-kantongi-identitas-pelaku-pembakaran-dimas-yang-sebabkan-luka-80

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke