Salin Artikel

[POPULER YOGYAKARTA] Alasan HB X Tolak Sultan Ground Jadi Tol | Video Viral Keributan di Parkiran JCM

KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menolak melepaskan tanah milik Keraton Yogyakarta atau Sultan Ground (SG) untuk jalan tol.

Alasannya, kata Sri Sultan, Sultan Ground dan Pakualaman Ground tersebut merupakan dasar dari keistimewaan Yogyakarta.

Sementara itu, sebuah video keributan antara pengunjung dan petugas parkir di Jogja City Mall juga menjadi sorotan.

Keributan itu dipicu masalah karcis parkir yang hilang.

Berikut ini berita populer Yogyakarta secara lengkap:

Saat ditemui wartawan, Sri Sultan mengatakan, jika kedua tanah itu habis dijual maka Yogyakarta tidak memiliki keistimewaan.

"Lho, salah satu dasar keistimewaan itu kan tanah Sultan Ground dan Pakualaman Ground. Lha nek entek istimewane, opo meneh (kalau habis istimewanya, apa lagi)," kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (18/4/2022).

Menurut Sultan, pemerintah pusat bisa menggunakan Sultan Ground untuk pembangunan tol dengan mekanisme hak pakai. Untuk jangka waktunya, Sultan juga tidak mematok berapa lama SG dapat digunakan sebagai tol.

Public Relation Jogja City Mall (JCM) Febrianita Candra mengatakan, kejadian tersebut bermula dari pengunjung bermobil yang hendak keluar dari parkiran, tapi kehilangan karcis.

Lalu, saat petugas parkir hendak melakukan pengecekan pelat nomor mobil dan surat tanda nomor kendaraan (STNK), pengunjung tersebut tak berkenan.

"Jadi ketika proses hendak diverifikasi mungkin dari pengunjung merasa kurang berkenan. Kemudian diduga ada tindakan kekerasan fisik, masih dugaan ya sampai saat ini," ujarnya, Senin (18/4/2022).

Polisi berhasil menangkap pelaku penganiayaan di Kuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

Terduga pelaku bernama Budi Utomo (43), warga Karang Tengah RT 03 Tirtonirmolo, Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Tadi malam, tim gabungan dari Ditreskrimum Polda DIY dan Polresta Yogyakarta, serta Polsek Wirobrajan mengamankan tersangka pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia dalam perjalanan dari TKP ke rumah sakit," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DI Yogyakarta Kombes Pol, Ade Ary Syam Indradi, Senin (18/04/2022).

Ketua Paguyuban Becak Motor Yogyakarta (PBMY) Parmin menjelaskan, pihaknya sulit melakukan tindakan kepada oknum tukang becak yang memberikan tarif Rp 80.000 ke wisatawan.

Dirinya pun meminta Dinas Pariwisata Yogyakarta untuk turun tangan.

"Kan tidak semua becak itu masuk PMBY, kami kesulitan untuk menindak tegas. Anggota kami tidak merasa melakukan itu," kata dia saat dihubungi, Senin (18/4/2022).

Karna Wijaya, Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, meminta maaf soal unggahanya terkait insiden Ade Armando.

Dirinya menganggap hal itu hanya "gojekan" atau candaan biasa.

"Saya mohon maaf atas kegaduhan ini, terutama karena melibatkan Universitas Gadjah Mada. Dalam tanda kutip, mungkin sedikit pencemaran," ujar Karna Wijaya saat ditemui di Balairung usai dimintai keterangan oleh Rektor UGM dan Dekan FMIPA, Senin (18/4/2022).

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto PangaribowoKontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Prayitno Utomo, Reza Kurnia Darmawan)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/04/19/051500378/-populer-yogyakarta-alasan-hb-x-tolak-sultan-ground-jadi-tol-video-viral

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke