Salin Artikel

Gelar Shalat Tarawih Perdana, Begini Penerapan Prokes Masjid Gede Kauman dan Masjid Jogokariyan Yogyakarta

Sehingga puasa pertama jatuh pada Sabtu (2/4/2022). Hal ini berbeda dengan keputusan pemerintah yang menetapkan hari pertama puasa pada Minggu (3/4/2022).

Takmir Masjid Gede Kauman, Azman Latief mengatakan ibadah di Masjid Gede Kauman telah mendekati normal kembali tetapi tetap ada beberapa ketentuan yang wajib ditaati oleh jemaah.

Seperti wajib menerapkan protokol kesehatan, saf shalat masih diberi jarak, dan pemisahan jemaah lokal atau warga sekitar dengan warga dari luar Kauman.

"Semuanya kita selenggarakan hampir sama dengan sebelum pandemi. Perbedaannya pertama, harus masih prokes, kedua kita juga menerapkan tidak terlalu rapat jaraknya untuk salat," kata dia, Jumat (1/4/2022).

Lalu perbedaan lainnya adalah saat buka puasa saat ini sudah bisa makan di Masjid Gede Kauman, tetapi dengan jarak 1 meter. Jarak diberlakukan karena saat makan masyarakat tidak mungkin menggunakan masker.

"Saat makan akan buka masker, jaraknya 1 meter untuk buka bersama (bukber)," imbuhnya.

Perbedaan lain adalah durasi beribadah di Masjid Gede Kauman dipersingkat daripada sebelum pandemi Covid-19.

Tarawih 1 juz belum diselenggarakan kembali, bacaan shalat menggunakan surat-surat pendek, demikian juga ceramah dibatasi waktunya 7 sampai 10 menit.

"Untuk hindari pengumpulan terlalu lama, pengajian takjil juga tidak terlalu lama, setelah mendekati magrib baru mulai," katanya.

"Ibadah terbuka tapi pilah, boleh semua masuk tapi antar jamaah tetap ada pembatasnya, sehingga tidak campur yang lokal paham prokes sudah tertib. terhadap lain (jamaah luar) tidak bisa menjamin. pengamatan kita, kalau masuk dijaga, masuk (masker) dipakai didalam dilepas. Kami tidak mau dicampur dengan yang tidak mau tertib," imbuh azman.

Selain itu Masjid Gede Kauman juga menyiapkan buka bersama untuk bulan Ramadhan. Rata-rata disiapkan sebanyak 1.300 makanan. Setiap Kamis terdapat menu spesial, yakni gulai kambing.

"Buka bersama itu rata rata, gulai peminat banyak, rata rata 1.300 perharinya, itu tidak mungkin masuk semua, masuk separuhnya, yang lain bisa diambil," katanya.

Pengurus Baitul Maal Masjid Jogokariyan Gitta Welly Ariadi mengatakan ibadah tarawih di Masjid Jogokariyan dimulai pada hari ini.

Tarawih pertama ini pihak Masjid memperbolehkan jamaah dari luar daerah tanpa pembatasan, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Malam ini shalat tarawih pertama," kata dia.

Walaupun menerapkan protokol kesehatan di Masjid Johokariyan tidak ada jarak antar saf salat berjejer dengan rapat tetapi wajib memakai masker selama beribadah.

Lanjut dia di beberapa sudut Masjid juga disiapkan hand sanitizer agar dapat digunakan jamaah. "Tidak ada jarak, sudah membaur nanti salat tarawihnya," katanya.

Pada hari pertama tarawih ini pihaknya membagikan sebanyak 480 paket sembako yang merupakan subsidi sahur dari Masjid Jogokariyan. Paket sembako ini dibagikan setelah salat Tarawih.

"Iya dibagikan bada salat tarawih, untuk masak sahur nanti malam. Cuma, untuk hari pertama dibagikan kepada warga yang berhak mendapatkan. Berdasar undangan yang sudah kami bagi sebelumnya," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/04/02/073007478/gelar-shalat-tarawih-perdana-begini-penerapan-prokes-masjid-gede-kauman

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com