Salin Artikel

Cerita Saryanto, Kusir Andong yang Disewa Jokowi untuk Keliling Gedung Agung, Dibayar Lebih

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (27/3/2022) menjadi hari yang tidak terlupakan bagi kusir andong Saryanto, warga Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul.

Bagaimana tidak, saat dia sedang menunggu penumpang di kawasan Malioboro, ia didatangi oleh seseorang dari Kantor Staf Presiden (KSP).

Saryanto yang sudah menjadi kusir Andong selama 31 tahun ini diminta masuk ke Area Gedung Agung.

Tak disangka, ia disewa oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Yogyakarta pada Minggu lalu.

Ia tak sendiri masuk ke Gedung Agung tetapi dengan adiknya yang juga sebagai kusir andong, karena saat itu dibutuhkan dua andong.

Setelah masuk ke area Gedung Agung, ia tidak menyangka ternyata yang akan naik ke andongnya adalah cucu Presiden Jokowi.

"Enggak tahunya yang mau naik cucunya Pak Presiden," kata Saryanto, saat ditemui di tempat tinggalnya di Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Selasa (29/3/2022).

Empat cucu Presiden Jokowi naik ke dua andong yang disewa dan berkeliling di halaman depan Gedung Agung.

Rencananya, andong keliling Kota Yogyakarta, tetapi karena kondisi ramai dan cuaca panas maka rute diubah berkeliling halaman Gedung Agung.

"Yang penting cucu saya senang naik andong Bapak," ucap Saryanto, menirukan Jokowi.

Ia sempat diajak berbincang oleh Presiden Jokowi.

Saat itu, ia ditanya-tanya bagaimana kondisi wisata di Kota Gudeg apakah sudah kembali normal atau masih terpuruk karena pandemi Covid-19.

"Nggih Pak, sampun ramai pun mulai wulan Desember (ya pak sudah ramai sejak bulan Desember)," jawab dia, kepada Jokowi, saat ditanya soal kondisi pariwisata di Yogyakarta.

Tetapi, dia memastikan bahwa uang sewa dari Jokowi lebih dari sewa wisatawan pada umumnya.

Dia langsung menggunakan uang sewa yang didapat untuk kebutuhan sehari-hari seperti membeli sembako dan kebutuhan sekolah anaknya.

"Kalau Pak Jokowi kemarin ya lebih. Ada, istilahnya kami dikasih berapa, ya lebih lah. Ya untuk kebutuhan rumah tangga," ucap dia.

Sebagai kusir andong Saryanto tidak terlalu saklek terkait dengan tarif sewa andong.

Terutama, jika ada anak-anak ingin naik andong, tetapi uang yang dimiliki orangtua kurang untuk membayar sewa andong miliknya.

"Kalau lihat anak-anak sampai nangis itu enggak tega, karena saya pernah mengalami rasanya tidak bisa memenuhi keinginan anak. Rasanya enggak enak," ucap dia.

"Misalnya, kalau tarif Rp 100.000 lalu uangnya kurang, saya cuma ngomong punyanya berapa. Kalau adanya cuma Rp 60.000, ya tetap saya angkut," ungkap dia.

Sebagai pelaku wisata, ia hanya berharap kondisi pandemi segera selesai dan virus corona hilang.

Sebab, selama pandemi ini, wisata di Kota Yogyakarta sangat terdampak, bahkan hal itu membuat dirinya sempat banting setir menjadi buruh bangunan.

"Satu tahun saya jadi tukang bangunan untuk menghidupi keluarga. Harapannya, pandemi segera selesai," ucap dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/29/204401078/cerita-saryanto-kusir-andong-yang-disewa-jokowi-untuk-keliling-gedung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke