Salin Artikel

Profil Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta: Aspek Geografi, Demografi, Kebudayaan, dan Potensi Wilayah

KOMPAS.com - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah wilayah administratif di tengah Pulau Jawa yang menghadap ke Samudra Hindia, berikut adalah profil lengkapnya:

Profil Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Wilayah dengan nama resmi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini beribu kota di Kota Yogyakarta.

Dasar pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta yang diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955.

Daerah Istimewa Yogyakarta menyandang predikat sebagai provinsi dengan keistimewaan atau otonomi khusus.

Dalam salah satu versi, berdirinya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta disebut bertepatan dengan proklamasi atau Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat dikumandangkan pada tanggal 13 Maret 1755.

Gubernur pertama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dijabat oleh ISKS Hamengkubuwono IX, sementara gubernur yang menjabat saat ini adalah ISSS Hamengkubuwono X.

Semboyan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah memayu hayuning bawana.

Sementara plat nomor Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah AB.

Landmark Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Jalan Malioboro, dan Tugu Jogja.

Aspek Geografi Daerah Istimewa Yogyakarta

Dikutip dari publikasi Provinsi D.I Yogyakarta Dalam Angka 2021 yang dikeluarkan BPS, berikut adalah aspek geografi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 3.133,15 kilometer persegi.

Letak geografis Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diantara 7°33 - 8°12 Lintang Selatan dan 110°00 - 110°50 Bujur Timur

Batas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Provinsi Jawa Tengah di bagian Barat, Utara, dan Timur, serta Samudera Hindia di bagian Selatan.

Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Kulon Progo di bagian barat, Kabupaten Bantul di bagian selatan, Kabupaten Gunungkidul di bagian barat, Kabupaten Sleman di bagian utara, dan Kota Yogyakarta di bagian tengah.

Infrastruktur penting yang ada di provinsi ini antara lain Yogyakarta International Airport (NYIA), Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto, Stasiun Tugu, dan Stasiun Lempuyangan.

Aspek Demografi Daerah Istimewa Yogyakarta

Dikutip dari publikasi Provinsi D.I Yogyakarta Dalam Angka 2021 yang dikeluarkan BPS, aspek demografi di provinsi ini meliputi berbagai kondisi kependudukan.

Jumlah penduduk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 3.882.288 juta jiwa (Sensus Penduduk 2020), dengan laju pertumbuhan penduduk 0,58 persen.

Sementara, kepadatan penduduk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 1.171 jiwa per kilometer persegi

Angka harapan hidup mencapai 74,99 dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 79,97 (tahun 2020).

Aspek Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta

Aspek kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi berbagai hasil budaya di wilayah ini.

Suku mayoritas di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah suku Jawa dengan bahasa daerah adalah Bahasa Jawa

Rumah adat dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu joglo dan bangsal kencono.

Pakaian adat dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain kesatrian, kesatrian ageng, yogya putri, paes ageng, pinjung, semekan, dan lurik.

Alat musik dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah gamelan, dengan lagu daerah seperti Walang Kekek, Suwe Ora Jamu, Kidang Talun, Caping Gunung, dan Sinom.

Tari tradisional dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta contohnya adalah Tari Arjuna Wiwaha, Tari Serimpi, Tari Beksan Lawung Ageng, dan Tari Rara Ngigel.

Bangunan bersejarah yang ada di Yogyakarta antara lain Keraton Yogyakarta, Tamansari, Benteng Vredeburg, dan Monumen Yogya Kembali.

Potensi Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Kawasan Pendidikan

Sebagai Kota Pelajar, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai kawasan pendidikan.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sekolah terutama jenjang pendidikan menengah dan tinggi yang mendatangkan ratusan ribu pelajar ke wilayah ini setiap tahunnya.

Universitas unggulan seperti UGM, UPN, UIN, UII dan UMY juga menjadi daya tarik mahasiswa untuk merantau demi menempuh pendidikan, sekaligus menggerakan ekonomi di Yogyakarta.

Potensi Pariwisata

Sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta juga menjadi andalan dengan berbagai pilihan destinasi.

Adanya jenis wisata budaya, alam, edukasi, hingga lokasi wisata kekinian menggerakan sektor jasa pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Investasi

Pertumbuhan investasi di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak terlepas dari sektor pariwisata dan pembangunan infrastruktur.

Pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, membuka peluang pembangunan airport city dan aerotropolis di sekitarnya.

Selain itu, pembangunan tol Jogja-Solo juga memberikan potensi investasi baru di kawasan exit tol di Kabupaten Sleman.

Ada pula potensi investasi lain di seperti kawasan peruntukan industri Candirejo dan kereta gantung geopark Gunung Sewu di Gunung Kidul.

Sumber:
yogyakarta.bps.go.id
kratonjogja.id 
jogjaprov.go.id 
budaya.jogjaprov.go.id 
jogjainvest.jogjaprov.go.id 
money.kompas.com
antaranews.com 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/23/201348278/profil-provinsi-daerah-istimewa-yogyakarta-aspek-geografi-demografi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke