Salin Artikel

Bocah 3 Tahun yang Kecanduan Rokok di Gunungkidul Akan Diberi Pendampingan

Kepala Dinas Sosial P3A, Asti Wijayanti berujar bidang perlindungan anak bersama dengan Puskesmas Ponjong sedang melakukan penjangkauan dengan mendatangi rumah balita ini.

"Yang jelas, kami siap memberikan pendampingan," kata Asti saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (22/3/2022).

Dikatakannya, upaya pendampingan ini nantinya diharapkan bisa mencegah anak untuk mengonsumsi rokok kembali, dan bisa beraktivitas seperti anak pada umumnya.

"Hasilnya nanti kami sampaikan," kata Asti.

Lisda, ibu DS mengakui berbagai upaya sudah dilakukan agar anaknya tidak mengkonsumsi rokok.

Mulai dari menjauhkan korek dari jangkauan bocah lucu itu, tetapi saat memiliki uang bocah itu membeli korek di warung untuk menghidupkan rokok.

DS dibawa ke orang pintar atau dukun sebanyak 2 kali untuk mencegah bocah itu merokok kembali, namun hal itu tidak mengurangi konsumsi rokok.

"Mau dibawa ke puskesmas tetapi boro-boro ke dokter. Kalau punya uang untuk bayar utang. Sebab, kondisi saat ini sedang sulit," kata Lisda.

Mulai Selasa (22/3/2022), DS sudah mulai sekolah agar bocah itu melupakan merokok.

"Kalau mau Maghrib pasti minta. Permintaannya juga memilih karena kalau dikasih yang kretek tidak mau," kata Lisda.

"Jika sehari tidak merokok kadang kelihatan lemas. Setelah merokok ya normal lagi," ucap dia. Selain itu, DS dibatasi berkegiatan dengan warga sekitar.

"Saya berharap segera berhenti. Takutnya ke paru-paru gitu. Kami juga sudah berupaya," kata Lisda.

Dwi, ayah DS mengaku tidak berani lagi merokok di rumah karena anaknya pasti meminta rokok untuk dihisap.

"Sekarang tidak merokok lagi di rumah. Kalau ingin merokok lebih baik jauh dari rumah,” kata Dwi.

Dwi berharap anaknya bisa berhenti merokok dan tumbuh seperti lazimnya anak-anak yang lain.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/22/181355578/bocah-3-tahun-yang-kecanduan-rokok-di-gunungkidul-akan-diberi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke