Salin Artikel

Wisatawan Ditipu Tukang Becak, Pemda DIY: Mencoreng Pariwisata Yogyakarta

Video keluhan soal oknum tukang becak ini diunggah oleh akun Tiktok perfectstranger99 mendapatkan sebanyak 6037 komentar, disukai oleh 173 ribu, dan telah dibagikan sebanyak 1830 kali.

Dalam video tersebut, seorang perempuan menceritakan pengalaman tidak mengenakan selama berwisata di Kota Yogyakarta.

"Di sini aku share pengalaman aku selama di Jogja. Seputar penipuan karena hampir semua teman-teman aku ditipu sama bapak tukang becak," ujar wanita dalam video tersebut.

Lanjutnya dalam wisata di Yogyakarta, Malioboro menjadi destinasi terakhir bersama rombongan. Dengan turun di sekitar titik nol Kota Yogyakarta. Kemudian, dia bertemu dengan tukang becak yang menawarkan jasanya Rp 10.000.

Dinilai murah dia bersama rekan-rekannya lalu menggunakan jasa tukang becak tersebut dalam perjalanan mereka ditanya oleh tukang becak tujuan ke Malioboro apa.

Saat mengetahui rombongan akan belanja di Malioboro, tukang becak berinisiatif untuk menawarkan lokasi yang lebih murah dibandingkan dengan Malioboro, tukang becak  menawarkan kepada rombongan untuk ke home industri pembuatan bakpia.

Tetapi kenyataannya wisatawan itu justru diantar ke toko oleh-oleh yang harganya mahal. Saat diminta mengantar ke Malioboro, kata dia, sopir becak tersebut menyampaikan bahwa Malioboro sudah tutup.

"Terpaksa belanja di sana, tetapi saya tidak dapat barang apapun yang murah. Justru itu mahal banget harganya dua kali lipat dibanding Malioboro, harga bakpia satu kotak di situ antara Rp 50 ribu sampai Rp 75 ribu," katanya.

"Kami minta antar ke Malioboro malah dijawab 'Mbak Malioboro sudah tutup, pindah, enggak ada sskarang Malioboro di Yogyakarta'. Kami minta ke Pasar Beringharjo juga sudah tutup," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Singgih Raharjo mengatakan, adanya oknum becak yang dirasa menipu ini mencoreng citra pariwisata Kota Gudeg.

"Becak (oknum) itu kan pasti membuat citra kurang baik, perilaku seperti itu tidak mencerminkan budaya Yogyakarta. Saya harap ini diperbaiki dan oknum-oknum melakukan serupa dihentikan," katanya.

Perbuatan oknum tukang becak yang menipu tersebut menurut Singgih bertolak belakanh dengan budaya Yogyakarta yang menjunjung sopan santun, memberikan layanan terbaik bagi wisatawan.

"Kalau memang itu perlu pembinaan ya seluruh OPD terkait saya kira kita harus punya komitmen sama. Sektor pariwisata adalah sektor yang sensitif, jadi harus betul kita jaga agar wisatawan aman dan nyaman," katanya.

Ia berharap para tukang becak dan siapapun yang bekerja bersinggungan dengan sektor wisata dapat memberikan pelayanan terbaik. Dengan memberikan pelayanan terbaik dapat memberikan kesan kepada wisatawan.

"Wisatawan merasa pelayanan bagus bisa saja malah ditambah tip bisa saja seperti itu tapinkalau melayani tidak baik, kata-kata juga menyinggung wisatawan, tidak memberikan informasi benar itu justru jadi bumerang," katanya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/21/190742678/wisatawan-ditipu-tukang-becak-pemda-diy-mencoreng-pariwisata-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke