Salin Artikel

Pencari Kayu Bakar Temukan Kerangka Manusia dalam Sumur di Hutan

Pencari kayu bakar bernama Legiyo (32) itu segera melaporkan temuan ke kepala dusun setempat.

Kabar itu lalu sampai ke polisi dan tim rescue yang tiba tidak lama kemudian.

“Saya sedang mau mencuci tangan, lihat (jenazah) itu maka saya melompat, lari dan melapor,” kata Legiyo, Kamis (10/3/2022).

Legiyo warga Pedukuhan Gunung Rego. Ia dulu sering mencari kayu bakar di lahan itu, tetapi sempat terhenti sejak pemilik lahan yang juga keluarganya itu meninggal dunia.

Lahan tempat mencari kayu bakar itu kebun berisi berbagai pohon yang lebat, seperti pohon kelapa dan kayu keras, seperti kayu Albasia.

Kebun berada di lereng bukit dan tampak gelap seperti hutan.

Legiyo mengumpulkan kayu bakar dan sudah menatanya di tiap lereng. “Untuk dijual. Seharian paling hanya dapat beberapa untuk (ikat),” kata Legiyo.

Ia baru saja selesai mengumpulkan kayu bakar, Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Kondisi lahan becek karena habis hujan. Ia menyempatkan diri untuk bersih-bersih di sumur yang ada di tengah kebun.

Ia terkejut begitu mendapati ada jenazah sudah membusuk dalam sumur itu. Ia mengaku ketakutan lantas lari. Ia melaporkan temuan itu pada dukuh dan ketua RT setempat.


Dukuh (kepala dusun) Gunung Kukusan, Jemadi menceritakan, pihaknya segera melaporkan temuan itu ke polisi sehingga pertolongan tiba cepat.

Polisi tiba bersama tim rescue. Mereka lantas bisa mengevakuasi jenazah pukul 16.30.

Jemadi mengaku tidak tahu siapa jenazah itu. Pasalnya, jenazah sudah dalam kondisi hancur dan sulit dikenali.

“Tidak bisa dikenali, sudah habis, tinggal tengkorak,” kata Jemadi.

Ia mengungkapkan, diduga jenazah berjenis kelamin perempuan. “Kemungkinan perempuan,” kata Jemadi.

Jemadi menceritakan, warga menduga-duga jenazah itu ada kaitannya dengan warga setempat yang tidak pulang selama belasan hari.

Namun karena kondisi jenazah hancur, maka warga masih menunggu kepastiannya.

“Belum bisa dikenali. Memang ada sepatu yang diperkirakan milik warga kami, tapi belum bisa memastikan. Kita menunggu hasil pemeriksaan polisi,” kata Jemadi.

Tim rescue baik dari Basarnas, PMI hingga Satlinmas, juga beberapa relawan lain mengevakuasi jenazah itu.

Mereka mengirim jenazah ke RSUD Wates untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/11/122311478/pencari-kayu-bakar-temukan-kerangka-manusia-dalam-sumur-di-hutan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com