Salin Artikel

Ketua RT Sebut Dokter Terduga Teroris yang Ditembak Mati Gunakan Tongkat Bantu untuk Berjalan

Hal tersebut disampaikan Ketua RT tempat tinggal SU di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Bambang Pujiana Eka Warsono.

Ia mengatakan SU berjalan menggunakan tongkat bantu karena kakinya pernah mengalami kecelakaan.

Menurut Bambang, ia beberapa kali berpapasan dengan SU saat menunaikan ibadah shalat di masjid. Walau bertemu, Bambang mengatakan SU tak pernah bicara dengannya.

"Biasanya kalau saya ketemu itu pas maghrib sama isya. Itu aja kadang tidak ketemu, ya tidak rutin, ya cuma pernah salat disitu," jelas dia dikutip dari Tribun Solo.

Ia juga mengatakan SU tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat.

"Semenjak saya megang Ketua RT dari 2019 itu saya mengadakan pertemuan kegiatan warga dia tidak pernah ada, tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi," ungkapnya heran.

Alasan SU tak pernah bersosialisasi pun tak diketahui oleh Bambang.

Bahkan, Bambang menyebut SU tak pernah membayar iuran yang hanya berjumlah Rp 25.000 per bulannya.

"Tidak sama sekali, boleh dicek di bendahara saya, kalau yang namanya pak SU itu tidak pernah iuran. Padahal iuran di tempat saya cuma Rp 25.000 per bulan," katanya.

Ia menjabat sebagai deputi dakwah dan menjadi nasihat Amir JI serta penanggung jawab Hilal Ahmar Society.

Sementara itu Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Aswin Siregar mengungkapkan SU berprofesi sebagai dokter dan aktif bekerja di lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) atau Masyarakat Bulan Sabit Merah Indonesia.

Menurut dokumen yang diunggah di situs Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), HASI kerap merekrut dan mengirim anggota JI ke Suriah untuk berperang.

Selain itu, HASI juga disebut sebagai organisasi sayap JI dalam bidang kemanusiaan dan menghimpun dana sumbangan dari masyarakat yang akan digunakan untuk membantu kegiatan dan membiayai perjalanan anggota JI ke Suriah.

Menurut DK PBB, HASI mempunyai hubungan dengan kelompok milisi Jabhat Al-Nusrah di Suriah yang merupakan bagian dari kelompok teroris Al-Qaeda.

Selain itu, HASI juga tidak tergabung dengan lembaga kemanusiaan Federasi Palang Merah Internasional ataupun Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC).

Divisi Humas Polri mengatakan anggota Densus 88 terpaksa menembak SU karena yang bersangkutan melawan secara agresif.

Bahkan SU disebut membawa mobil dengan kecepatan tinggi dan berusaha menabrak petugas.

SU dilaporkan sempat menabrak kendaraan masyarakat yang sedang melintas di lokasi kejadian. Karena tindakannya dinilai membahayakan masyarakat dan petugas, maka anggota Densus 88 terpaksa melumpuhkan pelaku.

"Dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," kata Ramadhan.

SU kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta, namun ia meninggal saat proses evakuasi.

Selain SU, 2 anggota polisi yang terluka saat melakukan penangkapan juga dibawa ke RS Bhayangkara setempat untuk dilakukan perawatan.

"Petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis namun yang bersangkutan meninggal dunia saat dievakuasi," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com Penulis: Rahel Narda Chaterine | Editor: Dani Prabowo, Aryo Putranto Saptohutomo), Tribun Solo

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/11/121200178/ketua-rt-sebut-dokter-terduga-teroris-yang-ditembak-mati-gunakan-tongkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke