Salin Artikel

TNI Gelar Latihan Perang di Tengah Kota Yogyakarta

Latihan perang kota dimulai sejak pukul 03.00 WIB dini hari dan diikuti oleh 1.500 personel TNI yang merupakan prajurit gabungan.

Latihan tempur kota (latpurkota) diikuti oleh berbagai satuan seperti Batallion Infanteri (Yonif) Mekanis 403/WP dari Korem 072 Pamungkas, Kompi Kavaleri 2/JRTR, regu Jihandak Batalyon Zipur-4/TK.

Para prajurit TNI mengenakan berbagai senjata laras panjang seperti senapan serbu (SS2V4) dan jenis lainnya dengan menunggangi kendaraan taktis seperti Anoa, Maung, dan truk-truk pengangkut prajurit TNI.

Tiga sektor itu yakni pasukan dari sektor kiri berangkat dari Brimob menuju Jalan Timoho dan membebaskan sandera yang ada di Gedung DPRD Kota Yogyakarta.

Lalu sektor tengah yang bergerak dari Mandala Krida menuju Balai Kota Yogyakarta di sektor tengah ini dilakukan simulasi adu tembak dengan penembak jitu.

Kemudian sektor kanan yang ada di sekitar Jalan Kusumanegara atau di sekitar Universitas Sarjana Tamansiswa bergerak menuju Jogja Expo Center.

Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Afianto menjelaskan latpurkota ini bertujuan untuk melakukan pengecekan kesiapan para prajurit TNI untuk antisipasi ancaman radikalisme yang kemungkinan muncul di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan juga Jawa Tengah.

"Provinsi Jawa Tengah dan DIY adalah barometer stabilitas Nasional, kita perlu antisipasi ancaman yang ada termasuk kelompok-kelompok radikal yang mengarah pada kejahatan terorisme,"ucap Afianto dalam sambutannya, Sabtu (5/3/2022).

Lebih lanjut Afianto menjelaskan radikalisme adalah suafu paham yang menginginkan adanya perubahan dalam sektor sosial maupun politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan atau paksaan.

"Akhir-akhir ini disinyalir muncul pengikut paham radikalisme yang memiliki paham keagamaan fanatik atau ekstrem. Dalam aktualisasinya tak jarang menggunakan kekerasan," kata dia.

"Sehingga kondisi ini harus kita antisipasi jangan sampai kalah cepat," imbuhnya.

Bentuk antisipasinya, TNI mengerahkan kinerja Intel yang berkoordinasi dengan prajurit yang berada di teritorial.

TNI juga melakukan pembinaan mental dan hukum, serta mengerahkan Babinsa untuk meminimalisir berkembangnya radikalisme di masyarakat.

Afianto menambahkan, tidak menutup kemungkinan latihan ini bentuk respons adanya konflik antarnegara. Semua kemungkinan diantisipasi melalui Latpurkota ini.

"Bisa jadi (adanya konflik antar negara) artinya apa semua ancaman bisa terjadi, perubahan situasi bisa terjadi makanya ada seperti itu kesiapan yanh diperlukan. Militer harus siap kapan waktu diterjunkan kita harus siap," kata dia.

Selain itu, ia juga menutup kemungkinan bahwa peperangan pada masa depan terjadi di wilayah perkotaan.

Selama ini prajurit TNI melakukan latihan di hutan dan kali ini dilakukan di perkotaan.

"Selama ini kita latihan di hutan kali ini kita latihkan di kota sehingga memiliki kesiapan,

prajurit bisa menghadapi musuh di hutan, di pantai, dan juga bisa menghadapi musuh di perkotaan. Kemampuan itu kita latihkan semua hari ini latihan di kota," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/05/125817478/tni-gelar-latihan-perang-di-tengah-kota-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke