Salin Artikel

Kemenag Kudus Sebut Rombongan MI yang Kecelakaan di Purbalingga Tak Ajukan Izin Karyawisata

Kecelakaan tersebut menewaskan kondektur bus, Lukman (20).

Bus tersebut membawa 53 orang dari rombongan siswa dan guru pendamping dari MI Miftahul Arif Kudus.

Saat dikonfirmasi, Kepala Kemeng Kabupaten Kudus, Suhadi menyampaikan tidak mengetahui adanya kegiatan siswa dari Kudus untuk pariwisata ke Jawa Tengah.

"Saya juga tidak tahu, tidak ada izin. Kalau izin pasti saya tangguhkan dulu," jelas dia, saat dihubungi Tribun Jateng, Kamis (3/3/2022).

Suhadi menjelaskan, selama musim pandemi ini seharusnya pihak sekolah tidak menggelar kegiatan semacam itu.

"Kasi madrasah dan pengawas saya tanya juga tidak memberikan izin," jelasnya.

Dia mengimbau kepada kepada madrasah lainnya bisa menjadikan kejadian itu sebagai pelajaran agar tidak melaksanakan karyawisata.

"Karena masih PPKM jadi tidak ada kegiatan karyawisata yang melibatkan banyak siswa," ujar dia.

‎Dia meminta agar madrasah lainnya di Kabupaten Kudus dapat lebih fokus untuk melakukan kegiatan secara daring.

"‎Fokus belajar daring sesuai regulasi," ucapnya.

Terkait sanksi yang akan diberikan, pihaknya akan mencari tahu lebih detail terkait kegiatan siswa di sana.

"Ini saya pelajari dulu‎, nanti saya mencoba menghubungi pengawasnya terkait kegiatan detail di sana," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Pengawas Madrasah Kaliwungu Kemenag Kabupaten Kudus, Ahmad Atiq, Kamis (3/3/2022).

Dia menyampaikan, ‎kejadian kecelakaan rombongan karyawisata dari MI Miftahul Maarif bisa menjadi pelajaran.

"Saya sudah sampaikan lewat grup madrasah agar tidak ada yang melaksanakan karyawisata. Harus ditunda, jangan dilaksanakan," katanya.

Atiq menyampaikan, saat ini belum mendapatkan informasi adanya madrasah yang sudah menyusun rencana untuk menggelar karyawisata.

"Belum ada madrasah lain yang berencana karyawisata," jelasnya.

Kegiatan yang digelar MI Miftahul Ma'arif itu merupakan ziarah dari Demak, Pekalongan dan terakhir ke Purbalingga.

"Itu memang kegiatan rutin dari satuan pendidikan, jadi tidak ada izin. Kalau izin ya tidak boleh," ucapnya.

Ia mengatakan ada empat orang yang mengalami patah tulang sehingga perlu tindakan operasi.

"‎Informasinya 21 orang yang terluka, kebanyakan guru karena duduk di depan. Sedangkan siswa banyak yang selamat," ujarnya.

Korban dibawa pulang ke Kudus

Sementara itu, ‎Wakil Kepala MI Miftahul Ma'arif, Ali Farchan menyampaikan, setelah kejadian kecelakaan itu sejumlah guru menuju ke lokasi.

Sedikitnya terdapat 55 siswa yang mengikuti kegiatan karyawisata tersebut.

"Ya ini saya di lokasi setelah dapat kabar kecelakaan," ujarnya, saat dihubungi lewat sambungan telepon.

Sejumlah siswa yang mengalami luka ringan, kata dia, sudah dipulangkan menggunakan bus lain.

"Sesuai permintaan keluarga yang luka ringan sudah dipulangkan. Sebagian yang luka masih dirawat di rumah sakit," kata dia.

Sedangkan beberapa siswa yang mengalami luka berat, menjalani operasi pada Kamis sore ini.

"Mungkin informasinya begitu dulu, karena anak saya ini mau operasi‎," ucapnya.

‎Berdasarkan informasi, Wahyuni Azhar perwakilan NU Peduli, sedikitnya 34 anak sudah dibawa kembali ke Kudus.

"Yang dibawa kembali ke Kudus anak-anak. Yang tadi di rumah pak Kadus ada 34 anak‎," jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Iqbal Fahmi | Editor : Robertus Belarminus), TribunJateng.com

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/04/090500678/kemenag-kudus-sebut-rombongan-mi-yang-kecelakaan-di-purbalingga-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke