Salin Artikel

BOR Naik, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kulon Progo Tambah Kapasitas Tempat Tidur

KULON PROGO, KOMPAS.com – Beberapa rumah sakit di Kulon Progo, Yogyakarta mulai menambah jumlah tempat tidur untuk mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19.

Penambahan jumlah tempat tidur di rumah sakit Kulon Progo naik hampir 10 persen, dari yang tadinya 125 tempat tidur menjadi 132 buah.

Pemerintah Kulon Progo menyiapkan dua RS plat merah, yakni RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang (NAS). Layanan Covid-19 juga ditangani beberapa RS swasta.

Penambahan tempat tidur paling banyak diberikan untuk RSUD Wates, sehingga kini memiliki 70 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Enam tempat tidur di antaranya berada dalam bangsal intensive care unit (ICU).

Sementara RSUD NAS menyediakan 30 tempat tidur dan beberapa rumah sakit swasta menyediakan hingga 32 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

“Total kapasitas tempat tidur rumah sakit sekarang ada 132 unit,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo TH Baning Rahayujati via pesan singkat, Minggu (20/2/2022).

Penambahan tempat tidur tersebut seiring dengan meningkatnya bed occupation rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di RS belakangan ini.

Saat ini, jumlah keterisian tempat tidur untuk Covid-19 di Kulon Progo sudah mencapai 40,9 persen. Jumlah itu terdiri dari 23 kasus Covid-19 (17,4 persen) dan 31 suspek Covid-19 (23,4 persen).

Jumlah tersebut naik dibanding keterisian tempat tidur pada Sabtu (19/2/2022), yang mencapai 35,2 persen. Di mana 21 kasus adalah pasien Covid-19 dan 23 kasus suspek Covid-19.

Kenaikan BOR dibayangi tingginya antrean pasien di salah satu rumah sakit. Baning mengungkap, antrean di RSUD Wates mencapai 10 tempat tidur, sementara di isolasi IGD sudah sampai lima tempat tidur.

Dihubungi terpisah, Direktur RSUD Wates Lies Indriyati mengungkapkan, rumah sakit sejatinya memiliki kapasitas maksimal 89 tempat tidur untuk melayani pasien Covid-19.

Saat ini, baru sekitar 60 persen tempat tidur yang dioperasikan dan kapasitas maksimal belum terlampaui.

“Semoga tidak sampai maksimal Covid sudah berlalu dan hilang dari peredaran dunia,” kata Lies via pesan singkat.

RS sendiri siap menghadapi penambahan pasien. Beberapa upaya yang disiapkan di antaranya bisa mengubah bangsal non Covid menjadi bangsal Covid.

“Insyaallah minggu depan ini nambah,” kata Lies.

Covid-19 belum terkendali di Kulon Progo. Positif Covid-19 kembali bertambah 184 kasus hingga total menjadi 1.621 kasus di 2022. Sekitar 1.200 kasus masih aktif dan menjalani isolasi di rumah maupun RS.

Mereka tersebar di sedikitnya 586 dari 4.478 RT yang ada. Sebanyak 11 RT bahkan memiliki penderita dalam 3-5 rumah.

Kematian akibat Covid-19 mencapai lima kasus sepanjang 2022 ini.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/20/211709178/bor-naik-rumah-sakit-rujukan-covid-19-di-kulon-progo-tambah-kapasitas

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com