Salin Artikel

Protes Harga Kedelai Mahal, Perajin Tahu Mogok Massal 3 Hari, Ini Kondisinya

KOMPAS.com - Para perajin tahu dan tempe di Salatiga, Jawa Tengah, akan mogok produksi selama tiga hari, dari tanggal 21-23 Februari 2022.

Hal itu sebagai respons atas meroketnya harga kedelai. Saat ini harga kedelai per kilogramnya mencapai Rp 11.000 dari sebelumnya kisaran harganya Rp 8.500 per kilogram.

Dampaknya terasa untuk biaya produksi, tahu tempe dijual dengan harga sekitar Rp 53.700 per papan atau kisaran Rp 20.000 per tong.

"Kenaikan harga ini semakin tak bisa diikuti para perajin. Pemerintah harus mengambil tindakan agar perajin tidak semakin susah," jelas Ketua Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah Sutrisno Supriantoro, Rabu (16/2/2022).

Sementara itu, hal senada juga diungkapkan Ketua Kopti Kabupaten Bandung Gufron.

Dirinya mengakui bahwa kenaikan harga kedelai membuat dirinya memangkas jumlah produksi.

"Saya sebagai perajin tahu tempe juga sudah keteteran menaikkan harga. Biasanya saya menghasilkan 9 kuintal salama satu hari, sekarang jadi 7 kuintal, hilang 2 kuintal. Kalau dihitung per-hari saya sudah hilang Rp 1 juta seharinya," ungkapnya.

Gufron pemicu kenaikan harga itu adalah hasil panen yang kurang baik di Amerika Serikat.

Hal itu membuat naiknya harga minyak dunia yang sampai saat ini mempengaruhi harga komoditi, termasuk kedelai.

"Ada dua faktor, panen di Amerika kurang surplus, kemudian harga minyak yang naik mempengaruhi komoditi. Ada juga yang menyebut terjadi permasalahan ketika muat ekspornya naik ke kapal, itu belum bisa diselesaikan dalam beberapa hari," tuturnya.

Gufron pun mengimbau para perajin tahu di Kabupaten Bandung akan kompak mogok produksi.

Modok produksi, katanya, adalah jalan alternatif hingga waktu penentuan kenaikan harga.

"Sejujurnya, kami meminta maaf kepada konsumen. Saya juga mengikuti yang lain ikut mogok, sekarang misalnya sesama usaha tahu, yang lain demo mogok, masa saya enggak, pasti pabrik juga didatangi jadi sorotan, jadi serba salah, karena urusan keuntungan mah buat siapa lagi kalau harga stabil pasti untuk semuanya," katanya ditemui di kediamannya, Selasa (15/2/2022).


Tidak turun ke jalan

Sementara itu, aksi mogok itu tak disertai dengan aksi turun ke jalan atau demonstrasi atau bertindak anarkis.

"Kita protes dengan cara kita, agar pemerintah mendengarkan suara perajin tahu dan tempe," ungkapnya.

"Ini merupakan langkah yang harus kami ambil, karena harga kedelai kenaikannya tak terkontrol," tambahnya.

(Penulis : Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah, Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Khairina)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/17/054000178/protes-harga-kedelai-mahal-perajin-tahu-mogok-massal-3-hari-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke