Salin Artikel

95 Warga Sekolah di SMAN 2 Bantul Positif Covid-19, Plt Kepsek: Penyebarannya Sangat Cepat

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hasil tes polymerase chain reaction (PCR) terhadap kontak erat kasus Covid-19 di SMAN 2 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah keluar. Hasilnya menunjukkan, sebanyak 95 warga sekolah dinyatakan positif Covid-19.

"Terakhir tadi, total dari awal dari tanggal 31 Januari, ada 95. Terdiri dari dua guru dan 93 siswa,” kata Plt Kepala SMAN 2 Bantul, Ngadiya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (13/2/2022).

Dijelaskannya, siswa yang pertama kali terkonfirmasi positif Covid-19 sudah sembuh, dan diperbolehkan pulang. Sementara untuk yang lainnya masih dirawat di shelter ataupun isolasi mandiri di rumahnya.

Kasus itu menyebar di berbagai jenjang. Mulai dari kelas 10, kelas 11 hingga kelas 12. Sebagian besar dari mereka tidak bergejala.

"Temuan dari hasil swab ada dua alternatif di shelter dan boleh isoman. Ditawarkan kepada orangtua mau isoman atau di shelter," kata Ngadiya.

"Kebanyakan enggak ada gejala. Jadi memang ini penyebarannya sangat cepat," kata dia.

Ngadiya mengatakan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dilaksanakan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dengan sistem daring. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) belum bisa dilakukan akibat kasus Covid-19 itu.

"Belum bisa PTM hari Senin besok. Besok masih PJJ. Besok kita koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kapanewon, kapan diperbolehkan PTM 50 persen," kata dia.

Sebelumnya, Ngadiya mengatakan, kasus ini bermula saat ada satu orang siswa mengalami keluhan dan terkonfirmasi positif. Lalu, siswa yang berada satu kelas dengan siswa tersebut yang jumlahnya 34 orang dilakukan tes swab PCR. Hasilnya, 16 orang positif.

Pihaknya langsung melakukan tes PCR lanjutan kepada 860 warga sekolah. Swab massal tersebut berlangsung pada Jumat (4/2/2022) dan Sabtu (5/2/2022).

"Swab pertama itu ada 17 siswa, itu dari kelas yang sama. Kalau sekarang ada tambahan dari kelas lain, itu hasil dari swab massal kemarin. Jadi totalnya saat ini ada 46 siswa dan 2 guru yang positif," kata Ngadiya.

Ngadiyo saat itu mengatakan jika merencanakan PTM akan digelar pada hari Senin (14/2/2022).

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/13/185840978/95-warga-sekolah-di-sman-2-bantul-positif-covid-19-plt-kepsek

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com