Salin Artikel

250 Anggota Polisi Bersenjata Lengkap Ditarik dari Desa Wadas, Kapolda Jateng Bantah Dirikan Pos Pengamanan

Luthfi memastikan, tugas aparat kepolisian yang sebelumnya datang dengan senjata lengkap dengan maksud mengawal petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) itu sudah selesai.

"Pengukuran sudah selesai, masyarakat sudah normal kembali, satgas kita sudah kita tarik," kata Luthfi, di Mapolda Jawa Tengah, Jumat.

Luthfi menyebut, saat ini hanya ada sejumlah petugas kepolisian yang masih bertugas di Desa Wadas untuk melakukan pengamatan dan kegiatan sosial.

Lutfhi juga membantah ada posko pengamanan yang didirikan di Desa Wadas.

"Enggak ada posko, biasa saja kita akan melakukan pendekatan dialog yang dimpimpin oleh Pak Ganjar. Kita akan mengawasi, pengukuran sudah selesai. Clear tidak ada apa-apa," jelasnya.


Sebelumnya diberitakan, 250 aparat kepolisian bersenjata lengkap diterjunkan untuk mengawal proses pengukuran lahan di Desa Wadas.

Polisi ditugaskan untuk mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang akan melakukan pengukuran lahan penambangan andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

Kericuhan terjadi saat BPN hendak melakukan pengukuran tanah. 64 warga desa ditangkap pada Selasa, sebelum akhirnya dilepaskan keesokan harinya.

Warga yang ditangkap menolak penambangan batu andesit di desa mereka karena akan merusak lingkungan.

Adapun batuan andesit diambil dari bukit Desa Wadas sebagai material Bendungan Bener di Purworejo. (Penulis Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/11/160208578/250-anggota-polisi-bersenjata-lengkap-ditarik-dari-desa-wadas-kapolda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke